Jumat, 22 November 2024

Tak ada dukungan dari Pemkot Tangsel, Pemuda Berprestasi Ini Ogah mempermasalahkan

Edy Fajar Prasetyo(Istimewa / TangerangNews)


TANGSEL-Meski menyabet prestasi dalam bidang pemanfaat sampah hingga mengharumkan nama Indonesia, bahkan Tangsel,  pemuda yang Tangsel Edy Fajar Prasetyo tak mempermasalahkan jika tak dibantu Pemerintah Kota Tangsel.

Aktivis sampah ini  berhasil meraih predikat terbaik ke-3 Kategori Sosial pada  ASEAN LeaderPreneur Conference (ALC) 2015 Malaysia. Saat ditanya tentang keterkaitan Pemerintah Kota Tangsel mengenai keberhasilannya menjadi terbaik ketiga kategori sosial dalam kegiatan ALC di Malaysia beberapa hari lalu, Edy mengatakan sejujurnya kepada awak media.

" Jujur saja, dari Pemkot Tangsel belum ada dukungan apa-apa. Padahal saya dan teman-teman sudah mengajukan jauh dari sebelum kita berangkat ke Malaysia. Sekitar satu bulan lebih sebelum keberangkatan. Saya bukan bermaksud menapikan Pemkot Tangsel. Memang saat itu katanya ibu Airin sedang ibadah umroh dan akhirnya proposal kita terhenti, belum mendapat disposisi," ujar Edy.


Setelah kembali dari Malaysia, Edy kembali menanyakan kelanjutan proposal yang ia ajukan kepada staf di Pemkot Tangsel."Kalau tidak dibantu sih kita mah tak apa-apa, asal ada informasi dan kepastiannya. Jadi kita kan enggak harus bolak-balik ke sana," tegas Edy.

Edy menceritakan, dirinyan diarahkan untuk bertemu dengan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany pada hari Rabu (20/5) pada acara open office, dimana Wali kota Tangsel menerima masyarakat yang memiliki keluhan atau pun saran.

"Akhirnya saya kesana, sesuai hari yg diberitahukan dengan membawa proposal yang ada waktu itu saya kirim untuk ibu Airin," tutur Edy.

Akhirnya, Edy pun diterima Airin. "Ibu hanya memberikan apresiasi atas terpilihnya kami dari kategori tingkat sosial best idea. Ibu sih hanya memberikan selamat. Ketika saya bicara tentang support lain,  jika ada kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan saya kira-kira bisa enggak kita kerja sama dengan pemkot Tangsel, Airin bilang bisa, dan langsung berkata coba kordinasi dengan Pak Pane," tuturnya.

Edy menceritakan, Pane itu sebagai Ketua CSR di Kota Tangsel. "Setalah itu saya langsung minta ke ajudan ibu Pak Slamet untuk minta nomor Pak Pane, kata Pak Slamet nanti akan dikirim nomornnya . Tapi sampai sekarang belum. Saya sudah SMS bahkan telepon, tapi belum dapat respons dari beliau. Entah dia itu ajudan atau staf dia bilang sih, ingin bantu memediasikan tapi sampai sekarang belum ada kabar," keluh Edy.

Edy hanya bisa berpikiran mungkin karena banyaknya kesibukan dan acara di Tangsel, pemerintah daerah menjadi kurang perhatian terhadap aktivitas mereka.

"Tapi kan saya berharap, sekiranya ada peluang untuk kita berkolaborasi dengan Pemkot Tangsel, ya kenapa enggak?" tutur Edy.

Kabag Humas Tangsel Dedi Rafidi mengatakan, bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang permasalahan itu. "Kalau untuk surat-menyurat ibu (Airin) itu bagian Umum jadi Humas tidak tau apa-apa. Jika memang ibu mengarahkan untuk koordinasi ke Pak Slamet sebaiknya terus hubungi beliau (Slamet) saja," ujar Dedi.

Tags Proyek Sampah