TANGERANG-Belum lama ini, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menggelar pilkada ulang. Dan, pasangan Airin Rachmi Diany- Benyamin Davnie menjadi pemenangnya. Apa yang akan dilakukan Airin jika nanti resmi dilantik? Berikut wawancaranya:
Program 100 Hari apa yang Anda lakukan setelah dilantik nanti?
Saya kira tidak ada Program 100 Hari, tetapi saya akan memulainya dengan melakukan konsolidasi birokrasi.Kemudian juga akan rapat membahas RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah d a e r a h ) u n t u k lima tahun ke depan. Saat ini kanAPBD tahun ini sudah diketuk, dan sudah memasuki trisemester pertama. Jadi kita selesaikan saja dulu, sambil mempersiapkan di APBD perubahan.
Mengenai persoalan Kota Tangsel, tahap awal saya fokus terhadap persoalan sampah.Penanganannya ada tiga tahapan: pendek, menengah, dan panjang. Tahun ini, kalau saya lihat,sudah dipersiapkan penga d a a n armada truk sampah. Kalau tidak salah, ada 30 unit. Saya dan Pak Ben (Benyamin Davnie) yakin bisa menyelesaikannya dengan berbagai cara. Salah satunya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota Tangerang jika sampai TPST Cipeucang tidak mencukupi. Banyak investor yang mau membantu persoalan sampah ini,tetapi pengelolaan sampah ini berbasis feasibility study. Dan, tidak bisa hanya sembarangan bekerja sama.
Selain pemerintah melaksanakan ini, kami juga akan melakukan edukasi melalui aktivis sosial untuk mendorong partisipasi warga untuk melakukan kebiasaan membuang sampah di lokasi yang sudah disediakan.
Salah satu keluhan masyarakat saat ini ada banyaknya jalan rusak di Tangsel. Bagaimana penyelesaiannya?
Kita tentu akan melakukan pemetaan jalan terlebih dahulu. Mulai dari jalan rusak, ruas jalan yang macet, kita akan petakan dulu. Soal jalan rusak, saya lebih fokus pada apa yang sudah diperbaiki tidak cepat kembali rusak.Jadi jangan sampai apa yang kita (Pemkot Tangsel) lakukan pada ruas jalan yang sudah diperbaiki berulang-ulang rusak. Di sinilah saya menekankan pada tahap perbaikan jalan haruslah dil a k u k a n monitoring yang superbaik.
Sedangkan soal kemacetan di Tangsel ini, menurut saya, terkait erat dengan kota lain misalnya DKI Jakarta. Saya kira memaksimalkan transportasi kereta api (KA) adalah salah satu cara mengurai kemacetan. Saya akan datang ke PT KA guna membahas perbaikan fasilitas yang ada di Tangsel. Yang lainnya,mungkin bisa dengan memanfaatkan feeder busway.Tetapi, persoalan yang saat ini terjadi di Tangsel karena terbenturnya anggaran untuk membebaskan pelebaran jalan dan ada penolakan pengusaha angkutan umum.Inilah pekerjaan rumah saya ke depan. Saya juga berpikir, ruas jalan yang macet dibuatkan jalan tembus di sisi jalan, terutama jalan yang kerap macet seperti di Jalan Viktor. Itu kan karena ada pertemuanantarkendaraan di satu sisi jalan.
Soal pendidikan bagaimana?
Soal pendidikan, saya kira yang harus kita awasi adalah subsidi tepat sasaran, terutama dalam biaya iuran pembangunan sekolah. Pendidikan berbiaya yang terjangkau dan memberikan beasiswa bagi yang tidak mampu. Sasaran saya adalah tersedianya sistem informasi pelayanan pendidikan dengan indikatornya sistem informasi pendidikan terpadu dengan target sistem informasi layanan pendidikan yang memadai. Ini semua tentu tidak terlepas dari meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidikan. Tetapi,saya belum mengetahui pos APBD tahun ini pada Dinas Pendidikan.
Saya berharap bisa melakukan terobosan pada APBD perubahan nanti guna tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah. Sama halnya dengan pendidikan bidang kesehatan juga saya kira perlu banyak dibangun puskesmas. Sampai saat ini banyak warga Tangsel yang masih dirawat di RS Fatmawati atau RSUD Kabupaten Tangerang. Selain perlu diperbanyak puskemas,ke depan juga akan dikembangkan RS Asholihin yang direncanakan akan menjadi RSUD Kota Tangsel. Saya akan berkoordinasi pada rumah sakit-rumah sakit swasta ke depan terkait ini.
Sebagai kota baru,Tangsel membutuhkan tata ruang yang baik. Akan seperti apa tata ruang Tangsel?
Kota Tangsel hingga saat ini belum punya rencana tata ruang.Untuk melakukan pembentukan tata ruang Tangsel, saya akan mengundang seluruh developer baik kecil maupun besar. Saya kira semua harus bersinergi untuk memberikan masukan kepada kami. Ini penting kita lakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dan salah tahapan seperti salah satunya soal drainase. Saya rasa ini harus dikawal secara bersama-sama. Jika sampai drainase tidak seirama, dampaknya akan berbahaya. Tata ruang Tangsel saya harapkan bisa memungkinkan masyarakat tidak berlibur atau melakukan aktivitas keluarga di luar Tangsel karena sebenarnya potensi lokasi liburan ada di Tangsel. Seperti membuat pedestrian untuk pejalan kaki dan membuat jalur khusus sepeda. Saya berharap ini semua bisa dilakukan bertahap. Saya memiliki cita-cita Tangsel seperti itu.
Jika nanti resmi menjabat, apakah Anda akan merangkul lawan politik?
Saya kira pertandingan sudah selesai. Dan,Tangsel perlu stabilitas.Saya dan Pak Benyamin pasti akan mengajak semua yang memiliki visi dan misi untuk Tangsel lebih maju. Saya tentu memiliki kekurangan. Untuk itu, saya kira semua pasti kita rangkul. Karena kemenangan kita adalah kemenangan warga Tangsel. Saya dan Pak Ben tentu sesuai undang- undang pasti akan melakukan pembagian tugas.
Bagaimana dengan kebutuhan air bersih?
Sampai saat ini Tangsel masih belum memiliki BUMD sendiri. Sudah pasti kita perlu mendirikan PDAM. Ke depan kami tentu akan membentuk PDAM.Minimal, saya akan melakukan penjajakan dengan PDAM Kabupaten Tangerang. Seperti diketahui,Tangsel sebenarnya memiliki banyak keuntungan dari air misalnya situsitu kan banyak di Tangsel.Tetapi, mengingat pengelolaan situ ada di provinsi, kita perlu melakukan sinergi. Bagi saya, sinergi sangatlah penting untuk membangun Kota Tangsel.
Untuk itu, saya berharap bisa bersinergi dengan pemerintah pusat, provinsi,Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. (DRA)
Tags