TANGERANGNEWS.com- Parade tradisi 12 tahunan, Gotong Toapekong, diadakan oleh Perkumpulan Boen Tek Bio, Kota Tangerang, pada Sabtu, 21 September 2024.
Sebanyak 75 ribu warga tumpah ruah di sepanjang rute parade, yang dimulai dan diakhiri di Klenteng Boen Tek Bio.
Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengaku kagum terhadap antusiasme masyarakat.
Baginya, tradisi ini mencerminkan keragaman dan semangat kebersamaan yang kuat di Kota Tangerang.
"Kami (Pemkot Tangerang) juga akan mengupayakan dan mengembangkan budaya serta situs sejarah di Kota Tangerang," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengungkapkan, panitia telah mempersiapkan acara ini selama 10 bulan. Persiapan matang tersebut dilakukan agar prosesi dapat berjalan lancar.
"Dibanding 12 tahun lalu, hari ini lebih baik dan tentu ke depannya pada 12 tahun yang akan datang semakin lebih baik lagi," kata Ruby.
Adapun prosesi Gotong Toapekong kali ini diikuti oleh 37 barisan parade meliputi berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Ruby menjelaskan, parade tahun ini mengusung tema "Moderasi dan Kolaborasi sebagai Wujud Visi Kerukunan Bangsa yang Harmonis."
Tidak hanya warga klenteng, parade juga melibatkan komunitas lintas agama sebagai simbol toleransi dan kerukunan.
Parade dimulai dengan pembawa spanduk Boen Tek Bio, diikuti oleh anggota Paskibra yang membawa bendera Merah Putih dan panji Boen Tek Bio. Kemudian, Marching Band PPI Curug, parade Bhinneka Tunggal Ika, dan tokoh-tokoh lintas agama turut memeriahkan acara.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kemunculan Sun Go Kong lengkap dengan Biksu Tong, Cu Pat Kao, dan Wuching dari Journey to The West, yang disambut sorak-sorai penonton.
Selain itu, parade juga menampilkan berbagai atraksi budaya seperti tari pendet, liongsay, barongsai, hingga Reog Ponorogo.
Tak hanya warga biasa, acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting. Ibu Negara keempat Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah Wahid, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.