TANGERANGNews.com-Wartawan se- Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan aksi demonstrasi akibat ulah guru di wilayah tersebut yang melecehkan profesi wartawan.
Mereka yang berjumlah sekitar puluhan orang itu melakukan aksi di depan gedung Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Jumat (28/10/2016) seusai Salat Jumat secara berjamaah.
Menurut koordinator aksi, Yoga Sakti Widodo koresponden Elshinta TV mengatakan, penghinaan akan profesi wartawan tidak boleh didiamkan.
"Kami ini mencari berita, bukan mencari emplop berisi uang. Hentikan penghinaan terhadap profesi kami," ujar Yoga ketika berorasi.
Dia menceritakan, peristiwa tersebut terjadi berawal dari dua orang wartawan ANTV dan Jaktv yang bernama Milhan Wahyudi dan Ahmad Baiki meliput tentang adanya LKS yang berkonten narkoba.
"Mereka liputan pada Rabu (26/10/2016) di SDN 02 Perigi, Pondok Aren, Kota Tangsel. Pada saat itu mereka menolak diberi amplop. Kemudian keduanya diusir, sambil diusir dilemparin amplop yang ditolak oleh kedua rekan kami itu," ujar Yoga.
Sementara itu, Milhan mengatakan, ketika itu dia akan meliput mengenai LKS yang berkonten narkoba. Ketika akan menelusuri perkembangan LKS tersebut, dia dibentak oleh seorang guru wanita.
"Guru itu bilang, mau ngapain ke sini? Udah saya sudah tau lah wartawan mah maunya apa. Nih ambil," ujar Milhan yang biasa disapa Japra.
Setelah itu, dia menolaknya. Namun, amplop tersebut justru dilempar guru beribisial MS tersebut.
"Kita diusir, lalu dia melempar amplop ke arah kami. Sambil bilang, sudah sana kabur. Saya ini tahu maunya wartawan, saya PNS nih catat nama saya. Dia sambil nunjukin name tagnya," cerita Milhan.
Seperti diketahui, sejumlah orangtua siswa dasar di Kota Tangsel dihebohkan dengan adanya buku Lembar Kerja Siswa (LKS) tingkat siswa SD studi IPA kelas 5 SD yang di dalamnya tertulis bahwa kokain serta ganja sebagai jamu dan obat - obatan.