TANGERANGNEWS.com-Peluang perempuan untuk tampil diranah publik dan politik semakin besar, terlebih sejak undang-undang Pemilu mensyaratkan keterwakilan perempuan hingga 30 persen yang wajib dipenuhi setiap partai politik pada pemilihan legislatif 2019.
Dikatakan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, persoalan gender saat ini bukanlah menjadi alasan bagi keterlibatan perempuan diranah politik. Airin memberikan contoh bagaimana awal mula ia terjun ke dunia politik hingga sukses menjadi Wali Kota Tangsel dua periode hingga saat ini.
"Persoalan Gender jangan jadi alasan. Saya 2005 terjun di politik sebagai timses, banyak sekali ujian. Dan 2007 Pilkada Kabupaten (Tangerang) kalah. Itu malah jadi motivasi bagi saya," ucap Airin di Kegiatan Peningkatan Partisipasi Politik yang diselenggarakan DPMP3AKB Tangsel di Resto Pangeran, Serpong, Selasa (13/11/2018).
Sementara itu, Kepala DPMP3AKB Khairati mengatakan kegiatan ini digelar agar para perempuan yang hadir bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai kader partai, calon anggota legislatif maupun anggota DPRD. Pasalnya, kata dia, hingga saat ini, masih ada kaum perempuan yang enggan ikut terjun ke dalam politik karena masih menganggap politik itu kejam dan menakutkan.
"Pelatihan ini bagi mereka yang hendak berkiprah di politik . Kalau mereka punya kemampuan, kapabilitas dan integritas enggak usah takut tunjukkan kita kembangkan," ucap Khairati.
Ia berharap kaum perempuan di Tangsel bisa berani mengambil posisi di politik dan meningkatkan kemampuannya.
"Bagi teman-teman yang sudah menerjunkan diri dalam politik dan mencalonkan dirinya agar bisa menginformasikan kepada masyarakat agar bisa memilih dia karena kemampuannya,"jelasnya.
Pelatihan Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan ini dihadiri masing-masing 3 orang perwakilan anggota partai politik, organisasi kewanitaan dan tokoh perempuan di Tangsel.(RMI/HRU)