Connect With Us

Pemalsuan Buku Vaksin Haji Terungkap!

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 7 Februari 2014 | 21:52

Dua Pelaku Pemalsu Buku Vaksin (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Polres Bandara Soekarno Hatta membekuk dua pelaku pemalsu international certificate of vaccation of Prophylaxis (ICV) atau buku kuning yang digunakan untuk bukti vaksinasi menginitis bagi calon jamaah haji dan umroh.

Keduanya adalah MST yang berperan mencetak buku kuning palsu dan NR yang memesan serta menjualnya. Dari tangan pelaku diamankan 6 rim hasil cetak ICV palsu yang akan dibuat  2500 buah buku kuning, 1 unit mesin cetak, 4 lembar plat master untuk mencetak dan 93 buku kuning palsu.

Kasat Reskrim Polres Bandara Kompol Dhany Aryanda mengatakan, pelaku MST telah beraksi sejak tahun 2007. Selama itu, pelaku telah menjual sebanyak 1200 eksemplar buku kuning palsu. "Buku tersebut dijual seharga Rp 10.000 per eksemplar. 1200 buku itu sudah habis terjual," katanya, Jumat (7/2).

Menurut Dhany, penangkapan pelaku berawal dari laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKS) Kelas I Bandara Soekarno Hatta tentang temuan adanya buku kuning yang digunakan oleh jamaah umroh pada Februari 2013.

"Lalu kita lakukan penyelidikan dan berhasil melacak NR. Kemudian tanggal 4 Februari 2014, petugas menjebak pelaku dengan berpura-pura memesan 30 eksemplar buku kuning palsu. Saat petugas melakukan transaksi di Pondok Kopi, Jakarta Timur, NR langsung ditangkap,” ujarnya.

Dari penangkapan tersebut, pihaknya melakukan pengembangan ke tempat percetakan buku kuning palsu itu di kawasan Jalan Kali Baru Barat, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarat Pusat. Terangka MST langsung dibekuk tanpa perlawanan.

“Di kois tempat percetakan itu, kita mendapatkan 2500 eksemplar buku yang sudah dicetak. Rencananya ini buat stok dan akan dijual,” katanya.

Dhany menjelaskan, buku kuning palsu tersebut sekilah terlihat mirip dengan yang asli. Perbedaannya tidak dapat dilihat dengan kasat mata, melainkan harus melalui sinar infra ultra violet.

“Buku yang asli, kalau disinari ulta violet ada logo burung garuda, kalau yang paslu tidak ada. Buku ini hanya dicetak oleh Kementerian Kesehatan,” tukasnya.

Terkait penyaluran buku tersebut, Dhany mengaku masih melakukan pengembangan. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pelaku bekerja sama dengan pihak travel haji atau umroh yang menjual ke calon jamaah. “Itu bisa saja, tapi sampai saat ini belum mengarah kesana. Kita masih kembangkan,” ujarnya.

Perbuatan pelaku menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 762,5 juta. Berdasarkan tarif resmi Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP) per buah buku ICV dan vaksin meningitis adalah Rp 305.000 ribu. “Pelaku diancam pasal 263 KUHP jo 264 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun penjara,” pungkas Dhany.

 
HIBURAN
JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

Senin, 3 November 2025 | 19:13

Pameran hewan peliharaan terbesar di Indonesia, Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025, kembali menggandeng JNE sebagai Official Logistics Partner untuk ketiga kalinya.

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

TANGSEL
Tertangkap saat Beraksi di Serpong Park, Maling Motor Babak Belur Diamuk Massa

Tertangkap saat Beraksi di Serpong Park, Maling Motor Babak Belur Diamuk Massa

Senin, 3 November 2025 | 16:45

Seorang pria diduga pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) babak belur setelah tertangkap warga di kawasan Perumahan Serpong Park, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel),

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill