TANGERANGNEWS.com-Pembangunan jalur kereta api Batuceper-Bandara Internasional Soekarno -Hatta molor dari target. Proyek PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang seharusnya mulai dibangun tahun ini, masih terkendala pembebasan lahan.
"Memang ini molor dari target. Seharus-nya pembebasan lahan selesai tahun 2013, dan mulai pembangunan fisik tahun 2014 agar bisa selesai tahun 2015. Namun masih banyak kendala, sampai saat ini pembangunan-nya belum dilakukan," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Yayan Sopiyan, Jumat (28/9).
Menurut Yayan, pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten mengalami kendala karena sejumlah masyarakat tidak sepakat terkait harga jual. Selain itu juga karena ada fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah yang dilintasi jalur tersebut.
"Sebenarnya 95 persen masyarakat setuju. Hanya sebagian kecil saja yang belum sepakat, ini masih dinegosiasikan. Terkait fasilitas umum juga masih dibicarakan dengan warga," ujarnya.
Dijelaskan Yayan, untuk luas lahan yang harus dibebaskan untuk jalur kereta dari Stasiun Batuceper di Poris Plawad Kota Tangerang ke Bandara Soekarno-Hatta sekitar 36 hektare lahan dengan panjang sekitar 13,6 kilometer.
Nantinya, jalur baru kereta api tersebut berasal dari Manggarai, Jakarta dengan rute perjalanan dari Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batuceper-Bandara.
"Untuk lahan yang melintasi Kota Tangeramg, Pemkot sendiri bertugas untuk mensosialisasikan dan memfasilitasi proyek tersebut. Kita sedang berusaha meyakinkan warga agar bisa membebaskan lahannya, karena proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan," tukasnya.
Selain itu, Pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang juga telah mempersiapkan rencana penataan Terminal Poris Plawad agar terintegrasi dengan Stasiun Batuceper untuk menunjang jalur kereta tersebut.
Yayan mengungkapkan, Dishub telah membuat maket pembangunan berupa jembatan penghubung antara terminal dengan stasiun melintas di atas Jalan Benteng Betawi, sehingga memudahkan penumpang bus atau angkot yang akan pindah moda angkutan ke kereta.
"Disiapkan tidak hanya jembatan penghubung namun juga di sekitar stasiun dan terminal akan dibangun sarana-prasarana lainnya seperti pusat perbelanjaan dan lain-lain," tambah Yayan. (RAZ)