BANDARA-Sejumlah wirausaha di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapat siraman modal usaha dari pengelola Bandara terbesar di Indonesia tersebut, yakni PT Angkasa Pura II.
Adapun nilai yang digelontorkan manajemen PT Angkasa Pura II total sejak 2001 hingg semester pertama 2041 ini sekitar Rp24,75 miliar.
Bram Bharoto Tjiptadi, Senior General Manager Bandara Intetrnasional Soekarno-Hatta mengatakan, pihaknya memandang dana kemitraan tersebut adalah bagian dari program kemitraan bina lingkungan kantor cabang bandara tersebut.
“Kalau dihitung sejak 2001 hingga 2014 ini total mencapai Rp24,75 miliar. Khusus untuk semester pertama 2041 ini sekitar Rp1,414 miliar. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan mitra-mitra kami, kali ini saja ada 63 wiraswasta,” ujar Bram, Jumat (16/5) di Gedung 601, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Bram menyatakan, total Rp24,75 miliar tersebut diserahkan kepada 1531 mitra binaan. Adapun rinciannya, Rp13,46 miliar untuk mitra binaan sebanyak 802 di Kota Tangerang dan Rp11,29 miliar untuk mitra binaan 729 di Kabupaten Tangerang.
“Tujuan dari dana kemitraan itu adalah untuk meningkatkan usaha kecil agar menjadi lebih berkembang, tangguh dan mandiri,” ucap Bram dihadapan para pewirausaha.
Bram juga menjelaskan, bantuan bina lingkungan yang telah diberikan kepada masyarakat diantaranya berupa 10 unit ambulans untuk puskesmas-puskesmas di wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Selain itu juga telah diberikan 9.800 bibit pohon pelindung untuk penghijauan di sekitar bandara.
“Kami juga ikut berpartisipasi melakukan penyebaran bibit ikan di Sungai Cisadane sebanyak 5.000 ekor ikan,” ujarnya.
Bahkan Bram mengaku,pihaknya juga memberikan bantuan sarana dan prasarana ibadah serta posyandu, termasuk juga sarana pendidikan.
“Kami adakan juga kursus Bahasa Inggris gratis bahkan kami berikan ongkos kepada masyarakat yang mau belajar, ini demi kepentingan sumber daya manusia di sekitar bandara,” terangnya.
Sementara itu, Didin seorang warga sekitar yang mendapat bantuan dana kemitraan itu mengatakan, dirinya merasa terbantu dengan bantuan dana tersebut.
Pasalnya, usaha dia yang bergerak dalam bidang percetakan sedang kebanjiran pesanan, tetapi kekurangan bahan dasar.
“Alhamdulillah ini tak diduga-duga,” tuturnya.