TANGERANG–Puncak arus mudik lebaran tahun ini diprediksi akan jatuh pada hari Jumat (25/7) atau H-3 lebaran. Pada hari itu perkiraan penumpang yang datang dan pergi melalui Bandara Soekarno-Hatta mencapai 213.545 penumpang.
“Jumlah itu kemudian berangsur turun pada H-2 dan H-1. Meski demikian, pada H-2 lebaran prediksi jumlah penumpang masih cenderung tinggi, yaitu sebanyak 200.389 orang,” ujar Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta , Bram Bharoto Tjptadi, Kamis (24/7).
Untuk H-1 jumlah penumpang diprediksi sebanyak 163.372 orang. Sementara untuk puncak arus balik diprediksi jatuh pada hari Minggu (3/8) atau H+5 lebaran, jumlahnya mencapai 214.863 orang atau mengalami kenaikan 16% dari H+5 lebaran tahun lalu yang berjumlah 185.427 orang.
“Daerah tujuan dengan jumlah pax tertinggi adalah kota Denpasar, Medan, Jogja, Padang, Pontianak dan Pekanbaru. Sedangkan untuk penerbangan Internasional adalah tujuan Singapura, Australia dan Hongkong,” tutur Bram.
Terkait langkah untuk mencegah terjadinya praktik percaloan, pihaknya meminta pihak maskapai untuk tidak menjual tiket di
sales counter yang tersedia di bandara.
“Tiket hanya dijual secara
online atau di agen-agen perjalanan di luar bandara. Untuk semakin mempersempit ruang gerak calo, petugas
check in akan mengecek kesesuaian nama di
boarding pass dengan kartu identitas calon penumpang. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan setiap hari, namun petugas diminta agar meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian karena jumlah penumpang akan meningkat dibanding hari-hari biasa,” terangnya.
Sementara itu pada Senin lalu (21/7) telah diresmikan tiga trayek baru Angkutan Pemadu Moda oleh Menteri Perhubungan. Ketiga trayek tersebut melayani rute Bandara Soekarno –Hatta, Depok-Bandara Soekarno-Hatta - Cileungsi dan Bandara Soekarno-Hatta - Pusat Grosir Cililitan (PGC).