TANGERANG-Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta mentargetkan penerimaann Bea masuk pada tahun 2015 mencapai Rp3,5 triliun. Target tersebut meningkat Rp300 miliar dari target tahun 2014 sebesar Rp3,2 triliun.
“Target tahun ini meningkat seperti tahun-tahun sebelumya. Kemungkinan pada APBN Perubahan, target tersebut malah akan bertambah menjadi Rp3,8 triliun,” jelas Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta Okto Irianto, Kamis (12/2).
Menurut Okto, pihaknya menilai masih ada potensi meningkatkan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI), terutama dari barang mewah. Melihat banyaknya warga Indonesia yang kerap belanja barang dari luar negeri.
“Potensi ini masih bisa kita kembangkan, kita akan fokuskan mekanisme agar barang merah ini meningkatkan target tahun ini,” jelasnya.
Selain itu, Okto menilai bahwa tahun ini politik dan perekonomian Indonesia sedang stabil. Tidak seperti tahun sebelumnya dimana Pileg dan Pilpres, menyebabkan anjloknya penerimaan Bea masuk dan pajak.
“Target tahun lalu yang sebesar Rp3,2 triliun, terealisasi Rp3,3 triliun. Target itu pun baru dicapai pada akhir bulan Desember, saat
injury time. Pasalnya pada Juni hingga September, politik tidak stabil. Siapa presiden terpilih masih belum jelas. Padahal tahun-tahun sebelumnya tidak pernah seperti itu,” katanya.
Okto pun optimis jika penerimaan PDRI pada tahun ini akan meningkat, meski tidak ditargetkan. Pada tahun 2014 saja, PDRI mencapai Rp15,6 triliun. Sehingga jika ditotal dengan realisasi bea masuk, Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta telah menyumbang Rp19 triliun pada negara.
“Penerimaan bea masuk memang kecil, pasti pajaknya bisa lima kali lipat, Tahun 2015 pasti akan naik, jika ditotal dengan target bea masuk, kemungkinan bisa mencapai Rp 20 triliun,” paparnya.
Sementara importir besar melalui Bandara Soekarno Hatta diantaranya adalah Sarimode Fashindo Adiperkasa, Indosat, Mitra Adi Perkasa dan Honda.
“Barang penyumbang bea masuk dan pajak terbesar adalah barang fashion seperti jam, sepatu dan tas,” katanya.