TANGERANG-Sistem pemadaman di Bandara Soekarno-Hatta mendapat sorotan dari pihak kepolisian. Pihak kepolisian menyoroti penanganan krisis yang diterapkan PT Angkasa Pura II, dimana tidak ada kelengkapan pemadam kebakaran dini tak memadai serta efektivitas alat penyedot asap dalam ruangan.
“Selain itu, kesigapan petugas pasca kebakaran berupa penanganan penumpang yang masih lamban dan dapat memicu situasi anarkis,” ujar Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol CH Pathopoi, Senin (6/7).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, dari keterangan saksi api berasal dari bagian
dapur JW Lounge yang diduga dipicu adanya korsleting listrik oven yang memicu percikan dan kobaran api.
“Sementara untuk penyebab pasti kebakaran masih menunggu hasil olah TKP tim Puslabfor mabes Polri,” terangnya saat
datang ke bandara untuk mengetahui perkembangan penyebab kebakaran.
Meski begitu, pihaknya belum menetapkan tersangka dari kasus kebakaran yang terjadi pada Minggu (5/7) di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta.
“Sementara untuk mengetahui penyebab pasti masih menunggu hasil olah TKP tim forensik
Mabes Polri,” terangnya.
Sedangkan terkait pelayanan, tampak di sudah berjalan normal. Ada pun persoalan delay yang terjadi kemarin diselesaikan
pada Senin (6/7).