TANGERANGNEWS.com– Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, PT Angkasa Pura II (Persero) menyelenggarakan Seminar dengan tema “Kebangkitan Bandara Digital Indonesia”.
Seminar ini dilaksanakan dengan mengusung pendekatan Penta Helix yaitu melibatkan ABCGM yang terdiri dari Academician, Business, Community, Government, and Media dengan tujuan untuk mencari solusi dan format tentang Resources Collaboration Model, Operation Platform Model, dan Infrastructure Sharing Model.
Seminar ini terbagi dalam dua sesi dimana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka seminar sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker.
Kemudian pada sesi-sesi berikutnya seminar ini diisi oleh panelis-panelis yang handal di bidangnya antara lain yaitu Direktur Marketing & Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati, Direktur Niaga Citilink Indonesia Andy Adrian F, Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan Bintang Hidayat, Staff Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro, Guru Besar ITB Suhono Harso Supangkat, Jurnalis Kompas.com Wahyu Adityo Projo, Travel Blogger Dinni Septianingrum serta Travel Blogger Febrian.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan, Resource Collaboration yang menjadi tema dalam sesi pertama seminar ini merupakan upaya kerjasama atau kolaborasi sumber daya dari pihak terkait dalam suatu supply chain yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan experience dari pelanggan di bandara.
"Kami mengharapkan berbagai pihak untuk terlibat dalam pelayanan kepada penumpang agar lebih baik dan tidak saling ‘melempar’ tanggung jawab ke pihak-pihak tertentu karena kita semua adalah kesatuan dalam melakukan pelayanan di bandara," katanya.
Kemudian pada sesi kedua, mengangkat tema Operation Platform dengan mengusung ide keterbukaan informasi yang bertujuan mendukung proses operasi demi memenuhi tingkat ekspektasi dari para pengguna jasa bandar udara.
Dalam hal ini para stakeholders diharapkan dapat saling berbagi informasi secara transparan dan real time dengan menggunakan teknologi berbasis digital.
Pada seminar ini diharapkan masing-masing panelis ABCGM dapat memberikan masukan dan saran untuk tindak lanjut dalam mendukung upaya AP II mengembangkan bandara digital di Indonesia.
Dari sisi Akademisi (Academician) diharapkan dapat memberikan input bagaimana memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan dan cara merekrut talent-talent terbaik untuk mendukung perkembangan bandara digital.
Kemudian partner bisnis (Business) dapat memberikan saran bagaimana mengembangkan infrstruktur ICT bandara, mengefisiensikan proses bisnis, mengembangkan produk digital bandara, dan bagaimana menghasilkan strategic partnership terkait dengan perangkat jaringan, aplikasi, big data, dan lain-lain.
Selain itu Komunitas (Community) diharapkan dapat memberikan masukan yang mampu mengakselerasi penerimaan proses tranformasi digital sekaligus sebagai penghubung antar seluruh stakeholder.
Peran pemerintah (Government) sebagai regulator dapat memberikan masukan dan dukungan dalam hal penyediaan regulasi, deregulasi, infrastruktur, dan sertifikasi operasional untuk mendukung pengembangan bandara digital.
"Terakhir, peran Media sebagai expander dapat memberikan dukungan dalam membangun awareness publik serta mengedukasi masyarakat secara luas terhadap implementasi bandara digital," katanya.
Adapun dalam upaya mewujudkan bandara digital di Indonesia, Angkasa Pura II juga akan mengadakan event yaitu Airport Hackathon pada bulan Agustus 2017, dimana pada event ini AP II akan mengundang dan melibatkan seluruh komunitas IT di Indonesia untuk memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan atau fasilitas digital di bandara.
Pada kesempatan yang sama, dalam seminar ini AP II juga akan meluncurkan secara resmi aplikasi Indonesia Airports.
Aplikasi yang didesain khusus untuk membantu travellers agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di bandara-bandara Angkasa Pura II. Indonesia Airports hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas akan aplikasi di smartphone yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Berawal dari smartphone berbasis android, kini aplikasi ini sudah dapat diunduh di handphone berbasis iOS dengan total pengguna saat ini 2.305 pengguna iOS dan sebanyak lebih dari 15.000 untuk pengguna Android.