TANGERANGNEWS.com-Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) mengeluhkan penggunaan landasan pacu di Bandara Soekarno Hatta yang dipaksa hingga 84 pesawat per jam. Hal ini dinilai dapat mengurangi keselamatan penerbangan.
Andri Budi Sitomurang, Wakil Ketua 1 IATCA mengatakan, pihaknya berupaya melakukan penolakan terhadap pemaksaan oleh Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta untuk mempergunakan landasan pacu bandara yang melebihi aturan yang ditetapkan pemerintah.
"Di Bandara Soekarno Hatta itu sampai 84 per jam. Padahal berdasarkan keputusan Menhub untuk Bandara Soekarno-Hatta hanya boleh mencapai 76 pesawat per jam. Hal ini mengacu pada skema 3 menit 1 pesawat yang take off dan landing," katanya saat menggelar jumpa pers di Hotel Allium, Kota Tangerang, Rabu (25/7/2017).
Andri melanjutkan, apabila dipaksakan dengan pola 84 per jam, tentunya waktu aman mendarat dan terbang akan berkurang. Hal ini jelas akan membahayakan penerbangan yang berada di Bandara Soeakrno-Hatta.
"Kami tentunya berharap mendapat perhatian dari Kemenhub terkait hal ini. Karena kami sudah mengadu kepada Airnav namun tidak mendapatkan tanggapan," katanya.
Andri menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara yang tersibuk di Asean karena penerbangnya mencapai 1200 pesawat per harinya, bahkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bandara Changi yang hanya mencapai 1000 pesawat per harinya.
"Kami hanya berharap pemerintah mengembalikan pola 76 per jam per-landasan. Sehingga tidak terjadi potensi kecelakaan," pungkasnya.(RAZ)