TANGERANGNEWS.com-Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dilengkapi moda transportasi non emisi berupa bus listrik karya PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Satu unit bus listrik tanpa emisi tersebut kini mulai diuji coba di Bandara Soekarno-Hatta selama seminggu ke depan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin bersama Direktur Teknik dan Operasi Joko Murjatmodjo dan Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan serta General Manager Business Development PT MAB Prabowo Kartoleksono mencoba langsung uji coba bus listrik itu.
Awaluddin mengatakan sebelumnya penandatanganan kerjasama antara PT Angkasa Pura II dengan PT MAB terakit uji coba tersebut dilakukan di JCC Senayan pada Sabtu (3/3/2018) lalu.
"Hari ini secara resmi kita akan memulai untuk proses uji coba bus listrik ini. Jadi kami akan menyebutnya operasi terbatas," katanya di Posko Asian Games, Terminal 1, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (31/8/2018).
Operasi terbatas yang ia maksud adalah uji coba bus listrik itu masih dalam waktu terbatas. Setiap hari hanya beroperasi tiga jam yakni pukul 09.00 - 10.00 WIB, pukul 12.00 - 13.00 WIB dan 15.00 - 16.00 WIB.
Rencananya, selama proses uji coba, bus ini juga akan digunakan untuk moda transportasi bagi kontingen Asian Games 2018.
"Ini baru satu unit mobil listrik dari PT MAB yang prototipe kedua. PT MAB sedang proses produksi prototipe ketiga," tutur Awaluddin.
Selain itu, operasi terbatas ini juga dalam rangka melengkapi berbagai persyaratan seperti sertifikasi, laik jalan dan respon publik agar nanti ke depan setelah uji coba usai bisa dievaluasi.
"Dan juga hal-hal teknis detail lainnya. Kita juga akan berkordinasi dengan pihak-pihak yang kompeten dengan untuk meminta persetujuannya," paparnya.
Ditambahkan Prabowo Kartoleksono bahwa bus karya anak bangsa ini didesign untuk 60 orang penumpang dan sangat layak bagi penyandang disabilitas.
"Jadi bus kita ini didesign untuk 60 orang, 35 orang duduk dan sisanya berdiri. Saat ini kita sudah selesai uji tipe, namun kita masih menunggu dari Dishub," katanya.
Bus ini pun dilengkapi berbagai fasilitas yang memadai. Rencananya, pusat pengisian daya (charging station) bus berada di sekitar Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
"Charging-nya selama 2,5 jam untuk 250 kilometer. Kecepatannya maksimal 100 km/jam tapi kita batasi 60 km/jam," tukasnya.(MRI/RGI)