TANGERANGNEWS.com-Terminal khusus maskapai berbiaya rendah atau Low-cost carrier terminal (LCCT) akan diberlakukan di Terminal 2F, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). LCCT untuk layanan penerbangan internasional ini ditargetkan beroperasi pada Mei 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja di AOCC (Airport Operation Control Center) Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (21/3/2019).
Arief mengatakan, menggenjot bandar udara berbiaya rendah atau Low Cost Carrier Airport (LCCA) bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Sehingga, target kunjungan 20 juta wisman pada tahun 2019 ke Indonesia bisa tercapai.
"Jadi dalam rangka mempersiapkan akses udara untuk mencapai target 20 juta, khususnya persiapan untuk mengoperasikan LCCT. Karena tanpa memiliki LCCT, susah target itu akan mencapai. Kita harus mendorong lebih banyak LCC untuk terbang ke Indonesia," ujar Arief.
Menurutnya, pertumbuhan maskapai berbiaya rendah atau_ Low Cost Carrier_ (LCC) di dunia mencapai 20 persen. Sementara pertumbuhan Full Service Carrier (FSC) hanya 5 persen. Oleh sebab itu, untuk menanggapi pertumbuhan tersebut, LCCT akan diterapkan di Terminal 2F Bandara Soetta dan direncanakan beroperasi pada Mei 2019.
"Jadi kalau kita mau tumbuh di atas 20 persen harus pakai LCC, kita mulai dari Terminal 2F di Cengkareng ini, akan kita jadikan LCCT," ucapnya.
LCCT akan menjadi lokasi pendaratan maskapai LCC. Sementara itu, Indonesia tidak memiliki LCCT. Maskapai LCC yang masuk Indonesia akan membayar biaya pajak dengan tarif full service carrier terminal (FSC).
Bila LCCT diterapkan, sejumlah keuntungan akan dirasakan, khususnya bagi pelancong dengan kemampuan anggaran terbatas atau backpacker dan juga bagi perusahaan maskapai berbiaya rendah.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menambahkan, LCCT di Terminal 2F sedang dalam pengerjaan dan sesungguhnya tidak mengalami perbedaan.
"Jadi secara teknis tidak terlalu berbeda hanya pengalokasian parkir stand atau contacts stand dari maskapai khusus yang low cost carrier itu ke Terminal 2F," ucapnya.
Menurutnya, yang akan ditambahkan di Terminal 2F adalah konsep seemlees servises atau layanan yang sangat cepat karena sangat membantu passenger. Selain itu, untuk LCCT juga nanti akan didominasi oleh layanan self check in daripada oleh petugas.
"Apalagi kan ini mereka budget travellers, dari sisi pelayanan bandara khususnya kecepatan sangat dibutuhkan itu sangat membantu," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari sisi udara di air set operations-nya pun mensyaratkan sedikit perbedaan bahwa jika ground time maskapai itu cukup pendek. Kemudian juga dari sisi layanan penunjang seperti retail shop yang nanti akan dipertimbangkan dari sisi diferensiasi tarif.
"Jadi tarif untuk maskapai itu tidak lagi dalam sifatnya satu konsep flat tarif jadi bisa sangat dynamic," jelasnya.
Hingga kini, ujar Awaluddin, terdapat sejumlah maskapai berbiaya rendah yang bergabung dalam LCCT seperti maskapai dari China dan India. Ia juga akan menggenjot hal ini.
"Low Cost Carrier ini juga kan bukan jenis pesawat yang berbadan besar. Sudah ada yang akan bergabung," tukasnya.(RAZ/HRU)