TANGERANGNEWS-PT PLN Persero dan pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sepakat melakukan kerjasama untuk melakukan investigasi penyebab down-nya aliran listrik di bandara itu pada Jumat (6/8) lalu. Sebab, buntut dari adanya kedipan listrik selama 1,7 detik tersebut telah mengakibatkan 62 jadwal penerbangan delay, hingga merugikan penumpang transportasi udara itu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, Menteri Negara dan BUMN telah memanggil para direksi antar kedua belah pihak, yakni PLN dan PT Angkasa Pura II. " Ini menunjukan betapa seriusnya peristiwa kemarin. Saat ini kita duduk bersama-sama PLN. memecahkan masalah ini. Baik untuk jangka pendek dan menengah," ujar Tri Sunoko, hari ini di kantor pusat PT Angkasa Pura II, yang terletak di perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Demi untuk meningkatkan pelayanan jasa penerbangan. Pihaknya, kata dia, sedang mencari solusi penyebab kedipan listrik yang mengakibatkan, sejumlah fasilitas di bandara tersebut lumpuh. "Kita akan melakukan audit dan investigasi bersama-sama secara menyeluruh," katanya.
Invetigasi dilakukan mulai kemarin hingga tiga hari mendatang. Dia mengatakan, pihaknya mengetahui masalah utama dibidang kelistrikan ini sangatlah penting. Untuk itu pihaknya menggandeng PT PLN untuk bersama-sama menyelesaikannya. “Ini menyangkut hajat hidup pelayanan, anjloknya sistem komputerisasi baik pada check-in dan mesin x-ray memang menjadi persoalan,” katanya.
Dia juga mengatakan, masalah yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini kemungkinan bisa juga terjadi di bandara lain. Guna mengantisipasinya, PT Angkasa Pura II dan PT PLN telah berkomitmen agar tidak terjadi lagi permasalahan yang sama. Selain itu, dia juga mengatakan, untuk mencegah penumpukan penumpang. Pihaknya dalam waktu tiga bulan akan melakukan redistribusi penumpang. “Jadi kami akan melakukan penyebaran penumpang, agar tidak bertumpu pada satu terminal saja, melainkan menyebar ke setiap terminal,” katanya. (dira)