TANGERANGNEWS-Tim persiapan sistem national single window atau NSW akan mengusulkan agar waktu operasional dan kepabeanan 24 jam sehari 7 hari seminggu, seperti halnya lima pelabuhan utama, juga diberlakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dibandingkan pelabuhan, operasi 24 jam di bandara dinilai lebih dibutuhkan para pelaku usaha. Menurut Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Susiwiyono, selama ini, bandara hanya melayani pengiriman barang hingga pukul 24.00. Padahal, ada banyak jenis usaha yang membutuhkan pelayanan 24 jam di bandara, terutama yang membutuhkan kecepatan dan nonstop.
Jenis usaha yang bergerak dalam perihable goods atau barang cepat rusak, misalnya. Kegiatan usaha itu salah satunya jasa titipan barang. "Karena perlu cepat, mereka mengandalkan pesawat, dan bandara perlu 24 jam. Para pengusaha banyak bilang sangat memerlukan itu," ujarnya.
Saat ini layanan 24 jam sehari 7 hari seminggu baru berlaku di lima pelabuhan utama Indonesia, yakni Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Mas (Semarang), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), dan Soekarno Hatta (Makassar). Pencanangannya bertepatan dalam peluncuran sistem NSW, Januari lalu.
Susi mengatakan, melihat intensitas kerjanya, layanan 24 jam di pelabuhan sebenarnya tidak sangat diperlukan. Pasalnya, aktivitas bongkar muat lebih banyak dilakukan pada siang hari, mengikuti waktu kerja para porter. "Tapi ini tentu tidak akan kita kurangi, karena tidak ada pengurangan dalam pelayanan," ujarnya.
Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Eddy Putra Irawadi menambahkan, untuk menjadikan jam operasional bandara menjadi 24 jam, tim terpadu kini tengah mengkaji kebutuhan tambahan SDM, belanja pegawainya, dan kesiapan sistemnya.
Sebab, dengan bertambahnya jam operasional, sistem kerja tentu perlu perubahan besar, misal penambahan dari 2 shift menjadi 3 shift. Kesiapan anggaran yang saat ini masih dirasa terputus-putus juga perlu dievaluasi.
"Agar sistem ini dapat berkesinambungan, kita perlu anggaran yang multiyears dan ontrack," ujar Eddy. Eddy melanjutkan, jika sudah berjalan, Bandar Soekarno-Hatta ini akan dijadikan model bagi bandara-bandara lainnya. Akan ada evaluasi, apakah layanan operasional 24 jam juga diperlukan di bandara-bandara lain. (lo/dira)