TANGERANG-Sebanyak 99 WNI dari Jepang yang pada umumnya adalah mahasiswa dan anak kecil tiba di Tanah Air, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA 885) sekitar pukul 18.30 WIB, hari ini.
Jumlah tersebut termasuk berkurang dari rencana Kemenlu yang akan mendatangkan 104 WNI untuk diboyong ke tanah air. Mereka dipaksa kembali, ke tanah air terkait adanya bencana tsunami, yang belakangan mengakibatkan ledakan reaktor nuklir di sana.
'Saat ini yang bisa dipulangkan dari negara Jepang baru 99 orang,' Kata Abdul Razak, Direktur Perlindungan Kementrian Luar Negeri saat menjemput WNI itu di Terminal 2-E, hari ini.
Ke-99 orang itu berangkat dari Jepang sejak pukul 12.00 WIB dari Bandara Narita Tokyo. Setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, ke-99 WNI itu langsung diberangkatkan menuju kantor Kemenlu, di Jakarta menggunakan 3 Bus.
'Kepulangan WNI ini atas biaya Kemenlu,' kata Abdul Rozak tanpa bisa memastikan apakah setelah kepulangan WNI ini ada gelombang lain. 'Kita lihat dulu perkembangan di sana (Jepang),' kata dia.
VP Corporate Communication Garuda, Pujobroto, mengatakan, GA 885 membawa 175 penumpang dari Jepang. Selain WNI, ada juga WN Jepang yang mengamankan diri ke Indonesia, mungkin karena mereka ada sanak famili di Indonesia. Belum ada prioritas khusus untuk penumpang ataupun larangan terbang terkait radiasi nuklir.
"Tidak ada Notice To Airman (NOTAM) untuk terbang meskipun tersiar ada radiasi nuklir," ujar Pujobroto. (DIRA DERBY)