TANGERANG-Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Jumat (18/3) pagi, sempat ketar-ketir atas paket yang diterimanya dari seseorang di Bandara Soekarno - Hatta. Akibatnya, penerbangan yang seyogianya jam 06.15 tertunda hampir dua jam, karena adanya proses pemeriksaan ulang isi bagasi pesawat SQ 951 yang hendak ke Singapura itu.
Menurut Ferry Utamayasa, Manajer Humas PT Angkasa Pura (AP) II, yang dihubungi Warta Kota, peristiwa bermula ketika seorang penumpang bernama Harry HO, berkebangsaan AS, yang duduk di kursi 1C, tiba-tiba membatalkan penerbangannya dengan alasan ada sesuatu hal. "Namun sebelum keluar dari pesawat, yang bersangkutan sempat memberi kantong plastik yang berisi sebuah kardus kepada penumpang kursi 1A, yang diduduki Pak Purnomo Yusgiantoro," ucap Ferry.
Merasa aneh dan janggal, mantan Menteri ESDM itu langsung memanggil petugas untuk mengambil kantong tersebut. "Mungkin Pak Purnomo, tahu dengan isu yang kini sedang marak, paket bom. Jadi beliau langsung khawatir," tandas Ferry.
Karena itu pihak AP II langsung memutuskan untuk dilakukan pemeriksaan ulang atas semua barang bawaan penumpang pesawat SQ 951. "Jadi semua penumpang diturunkan kembali, dan Harry Ho sendiri diperiksa petugas keamanan," ujar Ferry.
Sedangkan paket kantong plastik hitam yang berisi kardus, sejenak didiamkan sampai patugas Gegana Polri tiba di Terminal 2D Bandara Soekarno - Hatta. Saat diperiksa secara detil, ternyata isi kantong plastik itu adalag tas wanita dan cairan kimia seberat kurang dari 100 ml. "Jika cairan itu kurang dari 100 ml, memang diperbolehkan masuk. Kalau lebih baru dilarang," kata Ferry.
Setelah pemeriksaan beres, dan petugas keamanan menyatakan aman, semua penumpang SQ 951 kembali diperintahkan masuk,dan pesawat take off jam 07.58. "Jadi tidak ada bom dalam pemeriksaan itu. Semuanya barang biasa," tandas Ferry.
Sementara itu, warga Perumahan Villa Melati Mas, Kecamatan Serpong Utara, sempat dikejutkan dengan penemuan kardus berwarna coklat di pelataran parkir Gereja HKBP Santo Ambrosius, Kamis (17/3) malam. Kardus tersebut dikira berisi bom, namun ternyata filter air conditioner (AC).
Menurut Tony ,40, saksi mata, sekitar jam 23.00, dirinya melihat sebuah kardus berwarna cokelat yang di dalamnya terdapat sebuah bungkusan, di pelataran parkir gereja yang tengah dalam proses pembangunan itu. Setelah diamati, Tony memberitahukan ke warga lainnya. Mendengar kabar tersebut warga langsung berkerumun mendatangi lahan yang masih ditutupi seng itu. "Saya takut bercampur curiga saat melihat kardus itu. Sebab sekarang lagi ramai teror bom," ucapnya.
Selanjutnya warga menghubungi Polsek Serpong untuk segera di tindaklanjuti. Kapolsek Metro Serpong Kompol Heribertus Ompusunggu, langsung berkoordinasi dengan tim Gegana Polda Metro Jaya. "Setelah diperiksa, ternyata isi kardus itu bukan bom. Melainkan filter AC yang ditinggalkan pemiliknya. Tapi langkah warga melaporkan penemuan barang mencurigakan sudah tepat," katanya.(DIRA DERBY)