TANGERANG-Menteri Negara (Menneg) BUMN Mustafa Abubakar, gusar melihat kualitas pelayanan petugas Imigrasi di Bandara Soekarno - Hatta, yang tidak optimal. Karena itu, secara spontan, Mustafa langsung menelepon ponsel Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, untuk menanyakan perihal tersebut.
"Pak Menteri tolong masalah Imigrasi ini dibenahi. Bagaimana coba, antrian sampai panjang, sementara loket pemeriksaan paspor masih banyak yang kosong karena tidak ada petugasnya," ucap Mustafa saat melakukan sidak ke bandara tersebut untuk mengecek kesiapan menyambut delegasi KTT Asean, Jumat (6/5).
Mustafa tampak gusar, karena saat bersama rombongan direksi PT Angkasa Pura(AP) II, mendapati antrian sepanjang lima meter di loket pemeriksaan paspor. Setelah diperhatikan, ada sejumlah loket yang tidak ada petugasnya. Akibatnya para warga asing dan warga negara Indonesia harus antri menunggu giliran.
"Untuk bandara berkelas internasional tidak bisa seperti ini. Kualitas layanan harus ditingkatkan. apalagi ini menyambut delegasi KTT Asean, bisa malu bangsa ini," tegasnya.
Sebelum menelepon Patrialis, Mustafa sempat memanggil pimpinan petugas Imigrasi di loket tersebut. Tanpa banyak membantah, petugas itu mengangukan kepala menandakan siap melaksanakan perintah. "Coba kamu atur, jangan sampai seperti ini. Ini kok yang fereign antreannya lebih [anjang dari pada domestik. Tolong yah diatur biar jangan panjang seperti ini,” tandasnya.
Pada sidak tersebut, Mustafa juga mendapati toilet VIP, yang kurang sesuai harapan. "Sudah bersih, tapi kertas tisunya harus diganti, disesuaikan untuk tamu VIP. Juga tempat sampahnya, jangan yang plastik. Tapi yang lebih bagus," ucapnya.
Kepada pihak PT AP II, Mustafa meminta agar jumlah umbul-umbul dan spanduk acara KTT Asean diperbanyak. "Harus lebih semarak. Karena saya rasa masih kurang. Seharusnya jarak umbul-umbul itu lebih dekat," ucapnya.
Sementara itu, PT AP II Tris Sunoko, menyatakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta siap memfasilitasi kedatangan para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 negara-negara Asean atau ASEAN 18th Summit yang akan digelar pada 7-8 Mei 2011. Segala pembenahan, baik infrastruktur maupun sistem pengaturan pergerakan para delegasi hingga sistem keamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, telah dilakukan.
"Sebenarnya kami sudah siap, namun masih ada beberapa hal yang belum sesuai harapan pak Menteri. Misalnya jumlah pot bunga ditambah agar lebih segar, juga toilet VIP yang kertas tisunya tidak sesuai," ucapnya.
Namun untuk masalah keamanan, Tri berani menjamin bahwa Bandara Soekarno - Hatta aman. Karena untuk pelaksanaan KTT Asean ini mendapat tambahan pasukan dari TNI/Polri sebanyak 561 orang, belum lagi jumlah aparat keamanan yang biasa berjaga sekitar 700 orang sehingga terdapat 1.261 orang personil keamanan yang siap siaga. Tidak itu saja, jumlah CCTV juga ditambah dari 596 unit menjadi 779 unit.
"Kami sudah pasang di tiap sudut bandara ini. Kami bisa memantau apakah di parkir ada pedagang asongan atau tidak, juga di lobi apakah ada calo atau tidak. Untuk objek vital di bandara juga tidak lepas dari pantauan," ucap Tri Sunoko.(DRA)