TANGERANGNEWS.com- Jagat maya sempat dihebohkan dengan sebuah video dari seorang turis asal China yang mengunggah pengalamannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @stellaroptics888, turis tersebut terlihat menyelipkan uang tunai sebesar Rp500 ribu ke dalam paspornya. Ia mengklaim bahwa uang itu diberikan agar mendapat perlakuan khusus dari petugas Bea Cukai.
Video tersebut langsung menuai perhatian luas dari masyarakat Indonesia, memicu spekulasi dan kritik tajam terkait dugaan suap di bandara.
Namun, tak lama setelah videonya viral, turis tersebut akhirnya memberikan klarifikasi bahwa uang yang ia selipkan bukanlah bentuk suap, melainkan biaya visa yang memang harus dibayarkan.
Dalam video klarifikasinya yang diunggah pada Senin, 20 Januari 2025, turis tersebut mengakui bahwa unggahannya telah menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat Indonesia.
"Tentang saya, 16 Januari 2025, posting video saat memasuki Indonesia ini menjadi pencarian panas di Indonesia. Video tersebut telah menyebabkan meluasnya opini publik Indonesia secara terus menerus. Saya telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas hal in," ujarnya.
Ia menambahkan, maksud dari videonya bukan untuk menuding adanya praktik ilegal di Bandara Soekarno-Hatta, melainkan hanya berbagi pengalaman pribadinya.
Menanggapi viralnya video tersebut, Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, memastikan tidak ada tindakan ilegal atau praktik suap dalam kejadian tersebut.
Pihak Imigrasi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rekaman CCTV di Bandara Soekarno-Hatta dan tidak menemukan bukti adanya pemberian uang kepada petugas.
"Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan, baik terhadap konten di media TikTok maupun CCTV real-time, tidak ditemukan adanya pemberian uang kepada petugas," kata Saffar Muhammad Godam, dikutip dari Kompas.com pada Selasa, 21 Januari 2025.
Meskipun demikian, pihak Imigrasi masih akan meminta klarifikasi tambahan kepada turis tersebut untuk melengkapi proses pemeriksaan.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyayangkan tindakan turis China tersebut yang dinilai menimbulkan kegaduhan.
Ia juga menegaskan bahwa jika terbukti turis tersebut sengaja membuat konten serupa di negara lain untuk menimbulkan persepsi negatif, maka tindakan lebih lanjut bisa diambil.
"Kalau benar yang bersangkutan juga buat video terkait Anggota Lantas Polri, kita juga akan dalami kebenaran info perlakuan yang bersangkutan di negara lain dengan pola yang sama. Bila semua hanya karangan, kan penghinaan bagi negara," tukasnya.