TANGERANG-Pemadaman listrik yang dilakukan PLN di Jakarta dan Tangerang juga menjalar ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Meski demikian, penerbangan tidak terganggu.
Petugas Officer In Charge Terminal 2 Bandara, Slamet ketika dihubungi membenarkan adanya pemadaman di Bandara. "Benar sampai saat ini dari beberapa menit yang lalu padam. Baik terminal 1,2 dan 3 seluruh lampu dan AC padam. Tapi kegiatan penerbangan tidak ada yang terganggu," ujar Slamet.
Slamet mengatakan, kenapa tidak terganggu, karena pihak PT Angkasa Pura II memiliki backup listrik sendiri. "Sehingga sistem komputer, baik check-in semua masih terkendali," jelasnya.
Di wilayah Tangerang, Banten, sejumlah kecamatan juga padam. Seperti di Kecamatan Tangerang dan Babakan. Belum ada konfirmasi dari petugas PLN, soal pemadaman tersebut.
PT Angkasa Pura II Miliki Genset 8 Unit
Meski pasokan arus listrik PLN sempat terhenti selama lebih dari 1 jam akibat adanya gangguan di Gardu Induk Gandul, Jakarta Selatan, pelayanan operasional penerbangan dan pelayanan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tetap dapat beroperasi dengan normal. Hal tersebut dikarenakan genset pembangkit listrik pendukung yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta dapat bekerja secara optimal.
”Di Soekarno-Hatta kita punya delapan genset yang memback-up jalur-jalur prioritas. Alhamdulillah, saat pasokan listrik PLN terkendala hari ini, semuanya dapat bekerja dengan baik sehingga aktivitas pelayanan, khususnya yang terkait dengan keselamatan penerbangan maupun pelayanan terhadap penumpang tidak terganggu sama sekali,” jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) RP Hari Cahyono, Rabu, 25 April 2012.
Dijelaskan, kedelapan genset pendukung jalur prioritas tersebut meliputi antara lain jaringan teknik keselamatan penerbangan (radar, tower, transmiter, dll) sebesar 3x850 Kilo Volt Ampere (KVA); jaringan prioritas operasional pelayanan di terminal penumpang (check-in, x-ray, bagasi, garbarata, Flight Information Diplay System (FIDS), dll) sebsar 3x1600 KVA; serta Terminal 3 sebesar 2x2000 KVA.
”Jadi, tepat ketika pasokan listrik dari PLN terhentidi BSH pada pukul 13.18 WIB, seluruh genset yang kami miliki itu langsung bekerja secara otomatis untuk menyalurkan arus ke titik-titik prioritas. Kalau untuk jalur yang non-priority, memang selama pemadaman berlangsung tidak ada arus cadangan yang mengalir. Jalur-jalur non-priority itu adalah kawasan Terminal Kargo serta kios-kios tenant, sejumlah lampu dan pendingin ruangan (AC) di terminal, dll. Jika ada kekurangnyamanan penumpang akibat kondisi ini, kami memohon maaf,” imbuhnya.
Menurut Hari, pasokan listrik PLN mulai mengalir lagi ke Main Power Station (MPS) Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.00 WIB dengan tegangan sebesar 17 Kilo Volt (KV). Namun, mengingat tegangan yang dibutuhkan sebesar 20 KV, suplay listrik yang ada tersebut tetap belum dapat dipergunakan. ”Tegangan arus listrik yang dipasok PLN ke Soekarno-Hata berhasil mencapai 20 KVA tepat pada pukul 14.32 WIB, dan langsung kami salurkan ke seluruh fasilitas secara merata. Namun, untuk mengantisipasi, genset tetap kami hidupkan sampai PLN memastikan pasokan tidak akan terganggu lagi. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak PLN,” pungkasnya.
Disampaikan Hari Cahyono, kebutuhan pasokan listrik Bandara Soekarno-Hatta dari PLN setiap harinya sebesar 35 Mega Volt Ampere (MVA) dengan besar tegangan sebesar 20 KV melalui Gardu Induk Batujaya Tangerang. Sesuai dengan skema Grand Design pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, kapasitas Main Power Station akan dikembangkan dari 35 MVA menjadi 60 MVA. (DRA)