TANGERANG-Rencana pembangunan jalur kereta api (komuter) khusus dari Manggarai -Bandara Internasional Soekarno-Hatta dianggap akan menyelesaikan berbagai permasalahan transportasi di DKI Jakarta dan Tangerang.
Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yakni PT Angkasa Pura II saat ini sudah bersiap-siap akan menggelar tender untuk membangun stasiun komuter tersebut di tengah-tengah gedung Terminal I dan Terminal II, atau integrated building yang juga dilengkapi dengan pusat perbelanjaan.
Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Salahudin Rafi mengatakan, pihaknya dalam pembangunan komuter Manggarai-Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak banyak melakukan pembangunan. PT Angkasa Pura II, hanya melakukan pembangunan berupa terminal di Bandara.
“Juli atau Agustus tahun ini tendernya akan dibuka, saat ini kami sudah mempersiapkan rencana pembangunannya,” kata Salahudin Rafi, saat ditemui TangerangNews.com, Minggu (12/05).
Ia memaparkan, jalur komuter ke bandara dinilai sebagai solusi antara lain karena peningkatan kendaraan dalam tiga tahun mendatang diperkirakan akan melampaui kapasitas jalan tol dan berdampak serius terhadap aksesibilitas ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kapasitas Bandara ini seperti diketahui sejak 1977 dipersiapkan hanya akan dapat menampung 22 juta penumpang pertahun. Sedangkan pada 2011 ini, penumpang Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 51 juta penumpang per tahun. Sudah hampir menyamai Bandara Suvarnabhumi dan Changi,” tuturnya.
Rafi juga mengatakan, berdasarkan sepengetahuannya dari PT KAI akan memiliki panjang rute ± 45 Km dan akan beroperasi antara lain melalui stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Angke, Pluit, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Tanah Tinggi, Kota Tangerang ( panjang trek ±7 Km).
“Dengan waktu tempuh sekitar ± 70 menit. Saat ini PT KAI sedang membuat detail design dan studi kelayakan diharapkan akhir tahun ini (2012) bisa selesai. Kalau pembangunannya ditargetkan akan selesai akhir 2013,” katanya. Mengenai kebersihan, pengguna Komuter Bandara dilarang membawa makanan dan minuman ketika naik kereta ke bandara seperti halnya KLIA di Malaysia. (DIRA)