Reporter : Rangga A Zuliansyah
TANGERANG-Puluhan warga sekitar Bandara Soekarno Hatta yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pinggir Bandara (AMPB) melakukan aksi demo di perempatan pintu M1, Kamis (01/11). Warga memprotes PT Angkasa Pura (AP) II, pengelolan Bandara, karena kurang perduli dengan mereka.
Dalam orasinya, mereka menilai Bandara Soekarno Hatta sejak berdiri pada 1 Maret 1985, tidak berdampak positif bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Kondisi masyarakat sekitar yang kumuh dan berada dibawah garis kemiskinan bertolàk belakang dengan kemegahan Bandara.
"Dana CSR pertahun mencapai Rp 40 milyar, tapi pemanfaatan tidak tepat sasaran dan tidak menyentuh kalangan kelas bawah. Dana tersebut malah diberikan kepada para pengusaha yang punya modal puluhan juta," ujar koordinator aksi Dulamin Zigo.
Selain itu, Bandara juga kurang memberi kesempatan kepada masyarakat disekitarnya untuk bekerja didalamnya sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. "Yang bekerja di bandara kebanyakan orang dari luar daerah. Kalau ada yang mau bekerja harus menyetorkan uang minimal Rp 2 juta kepada oknum di bandara, baik itu untuk profesi porter, petugas parkir atau keamanan," tegas Dulamin.
Dengan demikian, puluhan warga di sekitar bandara dari lima Kecamatan seperti Kosambi, Teluk Naga, Neglasari, Batu Ceper dan Benda, menuntut PT AP II, mengadakan bedah rumah warga yang tak layak huni. Memberikan dana CSR kepada para pedagang kecil berupa hibah, bukan dalam bentuk pinjaman.
"Selain itu berikan kesempatan bekerja di Bandara Soekarno Hatta sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. Apabila tuntutan kami tidak ditanggapi, kami akan melakukan aksi dengan masa yang lebih banyak," tukasnya.
Deputi Senior Manager AP II Bram Bharoto membantah pihaknya tidak memperhatikan masyarakat sekitar bandara, setiap tahunnya AP II menggelontorkan dana puluhan rupiah untuk CSR. Dirinya juga menyayangkan aksi demo tersebut. "Apa gunanya demo, lebih baik bicara dan komunikasikan dengan kami baik-baik. Kami akan terbuka, apalagi itu untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Selain itu, dirinya juga berharap kepada warga menggunakan fasilitas gedung AP II, sehingga masalah yang ada bisa diselesaikan. "Silahkan sampaikan aspirasi atau keluhan di gedung sentra komunikasi masyarakat," ujar Bram.