Connect With Us

ML di Toilet Kampus Untirta, Mahasiswi masih Kenakan Kerudung

Denny Bagus Irawan | Kamis, 26 Maret 2015 | 00:12

Ilutrasi Pasangan mesum yang digelandang polisi. (tangerangnews / rangga)

SERANG-Seorang wanita berinisial YL, 21, yang mengaku seorang mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB),  Kota Serang, pada Rabu (25/3/2015) kedapatan tengah melakukan hubungan badan (making love/ML) dengan pria yang baru dikenalnya, Aris Wahyudi, 26.

Entah bagaimana yang ada di dalam pikirannya, Aris mengajaknya melakukan hal tak senonoh itu  di toilet Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang. Peristiwa yang dipergoki terjadi pada pukul 09.30 WIB itu diketahui ketika seorang office boy (OB) bernama Saeful melaporkannya  ke penjaga keamanan Kampus Untirta.

Mendapati laporan tersebut, Satpam langsung medobrak pintu toilet yang terkunci dari dalam tersebut. Hasilnya, Aris yang tersontak kaget sudah tak terlihat mengenakan pakaian. Sedangkan YL dalam keadaan setengah telanjang, dan tertanggal kerudungnya.

 

Setelah mengenakan pakaian, keduanya pun lantas digelandang ke Polsek Cipocok Jaya, Kota Serang. Dalam pemeriksaan di Polsek Cipocok Jaya, Aris mengakui, dirinya baru mengenal YL selama dua pekan. Perkenalan yang dilakukan keduanya, di Terminal Pakupatan Serang. Setelah berkenalan itu, Aris sering berkomunikasi lewat telepon dan mengajak YL untuk melayani nafsu birahinya dengan mengiming-imingi bayaran sebesar Rp500 ribu plus akan diberikan satu unit ponsel.

YL yang merupakan warga Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang itu, akhirnya menerima tawaran tersebut dan janjian di Terminal Pakupatan, Kota Serang. Kemudian YL diajak ke dalam kampus tersebut.

 “Saya bikin janji akan memberikan uang Rp500 ribu dengan ponsel kalau mau melakukan hubungan dengan saya,” ujar Aris yang diperiksa di Mapolsek Cipocokjaya, Kota Serang. Aris yang merupakan pekerja borongan bangunan ini mengajak YL ke Gedung C Untirta yang saat itu tengah sepi. Kemudian langsung memboyong YL ke dalam toilet wanita di gedung itu dan langsung mempreteli pakaian YL.

Bahkan sambil melancarkan aksi memuaskan birahinya, pelaku Aris sempat merekam adegannya menggunakan telepon genggam yang dimiliki Aris. “Saya ajak ke Gedung C soalnya di situ enggak ada siapa-siapa. Saya juga merekamnya,” ujar Aris.

Sementara YL mengaku sangat tergiur dengan tawaran Aris sehingga menuruti keinginan Aris. "Saya pernah ketemu sebelumnya di terminal, setelah itu selalu komunikasi lewat telpon. Tapi pertemuan ini saya diajak sayang-sayangan," tutur YL. Kapolsek Cipocokjaya, AKP Agus Purwa mengatakan, Aris tidak memiliki uang sesuai dengan yang dijanjikan-nya. “Hanya modus saja, si pelaku laki-laki tidak memiliki uang yang dijanjikan," katanya.

TOKOH
Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Rabu, 20 November 2024 | 10:35

Sosok pemain muda Marselino Ferdinan menjadi sorotan setelah mencetak dua gol kemenangan bagi Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi pada 19 November 2024, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill