TANGERANGNEWS.com-Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat jumlah pengangguran di Kabupaten Tangerang tertinggi di Banten. Berdasarkan data BPS itu, jumlah pengangguran di kota yang dikenal 1001 industri ini mencapai 165 ribu orang.
Anggota Komisi IX DPR RI Irgan Chaerul Mahfidz menilai, Kabupaten Tangerang menjadi magnet bagi para pencari kerja (pencaker), baik dari Banten maupun provinsi lainnya. Sehingga, wilayah yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini, menghadapi masalah kependudukan yang cukup pelik.
"Pencari kerja akan terus berdatangan ke wilayah Tangerang, karena daerah ini dianggap cukup menjanjikan mencari pekerjaan. Sementara, tak sedikit warga Tangerang sendiri yang tidak bekerja," ungkapnya kepada awak media usai menjadi narasumber Sosialisasi dan Pengembangan Lini Lapangan di Kampung KB Bersama Mitra Tahun 2018 di Kecamatan Balaraja, Sabtu (17/11/2018).
Irgan menambahkan, dibutuhkan skema program khusus untuk mengatasi masalah pengangguran. Ia menyebut, bahwa sektor industri masih menjadi primadona bagi para pencari kerja yang sebagian besar lulusan SMA dan SMK itu.
Sektor industri, lanjut Irgan, menjadi tujuan pencari kerja karena lulusan SMA dan SMK belum memiliki keterampilan khusus. Sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain untuk mencari pekerjaan.
"Ini problem yang terus berulang, karena mereka (pencaker) tidak memiliki keterampilan khusus. Akhirnya hanya sektor industri dan jasa yang menjadi targetnya," tambahnya.
Irgan membeberkan, skema kebijakan yang perlu didorong oleh Pemkab Tangerang saat ini adalah menggalakkan pendidikan vokasi, yaitu sistem pendidikan yang mempunyai misi mempersiapkan generasi siap kerja dan profesional.
Pendidikan vokasi, kata Irgan, saat ini terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi vokasi.
"Setidaknya, para lulusan SMK maupun diploma jalur vokasi ini memiliki keterampilan khusus. Namun juga harus disingkronkan dengan pasar kerja, artinya keterampilan yang diberikan sesuai kebutuhan industri," bebernya.
Ia juga tidak menyangkal, jika lulusan SMK masih terkendala mendapatkan pekerjaan. Hal ini karena menurutnya keterampilan yang dimiliki tidak sesuai kebutuhan di lapangan kerja.
Selain itu, Irgan juga menyarankan Pemkab Tangerang meningkatkan kualitas dan kuantitas program di Balai Latihan Kerja (BLK). Ia mengharapkan, BLK menjadi salah satu solusi untuk menekan jumlah pengangguran karena membekali warga dengan keterampilan berwirausaha.
Ditambahkannya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus menjadi skala prioritas. Karena, kompetisi di pasar kerja semakin ketat, sehingga generasi muda harus dipersiapkan berkompetisi dengan bekal keterampilan dan kemampuan yang mumpuni.
Ia menyebut, program Kampung KB salah satunya ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga program tersebut bukan hanya digawangi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), melainkan semua sektor pemerintahan.
"Contohnya, untuk menekan jumlah pengangguran, kita perlu menyediakan program untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. Bagaimana programnya? bisa berbagai pendekatan. Sehingga, ketika masyarakat tidak terserap di sektor formal, mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dari sektor lainnya. Nah, salah satu tujuan Kampung KB demikian," paparnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada di Banten mencapai 8,52 persen. Jumlah Pengangguran terbanyak di Kabupaten Tangerang, yaitu sebanyak 165
ribu orang. Namun dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang tertinggi adalah di Kabupaten Serang yaitu sebesar 12,78 persen.(MRI/RGI)