TANGERANGNEWS.com - Wildan Pratama (12) seorang santri pondok pesantren Arrosydah, Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang tenggelam dan belum ditemukan. Petugas masih mencari korban.
Peristiwa kecelakaan laut terjadi pada Kamis (29/8) sekitar 14.30 WIB. Saat itu rombongan santri berenang di pantai Karang Bolong, Cinangka, Kabupaten Serang. 3 orang santri terbawa arus ombak.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya hilang terbawa arus. Sedangkan, satu santri berhasil diselamatkan gurunya.
Korban meninggal diketahui bernama Arif Turtusi, 14, sedangkan korban selamat yakni Roki, 14.
"Masih nihil, masih dalam proses pencarian, kita udah ke tengah," kata petugas BPBD Kabupaten Serang, Sapta (30/8/2019).
Pencarian korban mengerahkan petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan Balawista. Keluarga korban juga ikut mencari di sekitar lokasi kejadian.
"Keluarga korban ikut nyari juga cuma di pinggir-pinggir pantai," kata dia.
Informasi yang dihimpun dari warga Desa Bojong, Cikupa, para santri itu berangkat rombongan ke musium Banten dan tempat ziarah Banten Lama Serang, untuk berziarah.
Rombongan yang menggunakan dua unit bis itu berjumlah 121 orang dengan 4 guru sebagai pendamping.
Setelah dari musium dan tempat ziarah Banten Lama kemudian rombongan berangkat melaksanakan rekreasi ke Pantai Karang Bolong Cinangka. Sekitar 13.30 WIB rombongan tiba di lokasi.
"Informasi yang kami terima, sekitar 50 santri berenang di pantai. Pada saat berenang sekitar jam 14.30 WIB, ada 3 orang santri yang terbawa arus ombak," ungkap Deden, warga setempat.
Upaya penyelamatan pun dilakukan oleh seorang guru, namun dari tiga santri itu, hanya satu yang dapat diselamatkan.
"Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB oleh tim SAR BPBD Serang dan Anggota Polair di pantai belakang Hotel Pesona Krakatau Cinangka yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi," pungkasnya.(MRI/RGI)