Connect With Us

Inilah Prestasi Polda Banten Tahun 2019 di Bawah Komando Irjen Pol Tomsi Tohir

Mohamad Romli | Kamis, 2 Januari 2020 | 16:37

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir bersama Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyathi. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Sepanjang tahun 2019, Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil mengungkap sejumlah kasus kejahatan yang meresahkan masyarakat. Satu diantaranya kasus pembunuhan sadis terhadap seorang gadis Baduy berusia 13 tahun di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Lebak pada 30 Agustus lalu. Dalam waktu tak terlalu lama, penyidik Polda Banten berhasil membekuk tiga pemuda yang menjadi pelakunya.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran Kapolda Banten Irjen Pol. Tomsi Tohir bersama jajarannya yang gigih memilihara  keamanan dan ketertiban, penegakkan hukum, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat Banten.

Hasilnya, angka kejahatan di wilayah hukum Polda Banten  menurun dibanding tahun sebelumnya. Sebagai informasi,  Tomsi mulai menjabat sebagai Kapolda Banten sejak November 2018 lalu. Mantan Karowassidik Bareskrim Polri ini memiliki pengalaman pajang bertugas di reserse.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir bersama Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyathi.

“Alhamdulillah, kasus demi kasus, ataupun kejadian peristiwa yang dialami oleh masyarakat Banten dapat kita tangani dengan baik. Hal ini tentu saja, tidak hanya peran Polri melainkan adanya sinergitas bersama TNI, Pemerintah daerah, instansi terkait, dan peran masyarakat yang terjun aktif dalam membantu kepolisian dalam menangani kejadian-kejadian tersebut,” ungkap Tomsi kepada awak media, Kamis (2/1/2020)

Lebih lanjut, Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 itu mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, TNI, Tokoh Masyarakat, Forkominda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan masyarakat Banten secara umum yang telah bahu-membahu untuk membantu Polda Banten dalam menyelesaikan permasalah yang ada. 

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir bersama Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyathi.

“Saya berharap, masyarakat Banten yang terkenal dengan agamisnya dapat memberikan semangat untuk mencegah tindakan kejahatan dan bersama-sama Polri membangun kerukunan, sehingga tercipta kondisi yang aman di Provinsi Banten ini," ujar Tomsi.

Polda Banten mencatat untuk kasus pembunuhan, selama tahun 2019, Ditreskrimum Polda Banten menangani 12 kasus pembunuhan yang seluruhnya terungkap dan pelakunya berhasil ditahan. Bahkan ada dua kasus tunggakan pembunuhan di tahun 2018 yang juga dapat diselesaikan pada tahun 2019. Ada berbagai jenis motif pelaku, yang paling menonjol diantaranya desakan ekonomi, persaingan bisnis, persugihan, perselingkuhan dan perkosaan serta motif lainnya. 

Selain itu, Ditreskrimum Polda Banten berhasil meringkus sindikat perampokan terhadap sejumlah mini market di wilayah hukum Polda Banten yang dilakukan oleh tujuh orang pelaku yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksi perampokan mini market sebanyak 40 kali sejak tahun 2016. Aksi mereka tak hanya di wilayah Banten, tapi juga di Jakarta dan Bekasi.

Pengungkapan komplotan spesialis pembobol mini market tersebut, berawal dari tertangkapnya tiga orang pelaku yang sedang melaksanakan aksinya di sebuah mini market di daerah Warunggunung, Lebak. Kemudian dari penangkapan tersebut, Polisi melakukan pengembangan dan berhasil menangkap empat pelaku lainnya. Modus yang mereka lakukan dengan merusak kunci gembok pada pintu atau rolling door menggunakan gunting pemotong besi, kunci leter L dan T yang sudah dimodifikasi. 

Sementara itu Direktorat Reserse Narkoba Polda Banten juga berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba sepanjang tahun 2019, Kasus narkoba memang mendapat perhatian khusus dari Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir. Dengan jumlah 732 kasus dengan 933 tersangka, menunjukan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya menangani 644 kasus dengan 834 tersangka. 

Meningkatnya pengungkapan kasus narkoba pada tahun 2019 dibanding tahun sebelumnya, menunjukan bahwa jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Banten, sangat serius memberantas peredaran narkoba. Adapun barang bukti narkoba yang berhasil disita yaitu : sabu 3.934 Gram, Ganja 235.495 Gram, Tembakau Gorila 649,19 Gram, Zenith 201,853 Gram, dan Zat adiktif lainnya 510.660 Butir serta menyita 64.100 botol minuman keras hasil operasi pekat dan sikat tahun 2019. 

Selama tahun 2019, tercatat angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.302 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 619 orang. Dibandingkan tahun 2018 lalu, angka ini menurun. Pada 2018,   jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.501 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 715 orang. Artinya telah terjadi penurunan jumlah kecelakaan sebanyak 199 kasus sedangkan korban meninggal dunia turun sebanyak 96 jiwa. 

Penurunan angka kecelakaan dan korban meninggal dunia ini adalah berkat kerja keras Direktorat lalu lintas dan Polres Jajaran mengkampanyekan Kamseltibcar lantas  melalui program “Milenial Road Safety” di setiap lapisan masyarakat dibawah Komando Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir juga menjadi penggagas pelaksanaan Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA). Dimana salah satu kriteria lomba tersebut adalah tidak terjadinya kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba dikampung tersebut, sehingga masyarakat ikut berpartisipasi maksimal menjaga kampungnya.

Tidak hanya kasus kejahatan kriminal, penanganan pasca terjadi tsunami yang menerjang   beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, diantaranya pantai-pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada 22 Desember 2018 lalu, menjadi catatan penting oleh jajaran Polda Banten. Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mengintruksikan untuk menerjukan langsung kekuatan personel Polda Banten yang berjumlah 1.300 personel, untuk membantu para korban yang terdampak bencana tsunami. 

Personel tersebut ditugaskan untuk  membuka jalan yang terisolir, secepatnya menolong korban jiwa, baik yang luka maupun yang meninggal dunia, mengidentifikasi mayat serta menghubungi pihak keluarga korban melalui posko kesehatan dan media center Polda Banten. Selain itu, Polda Banten melakukan patroli kelokasi rumah warga yang ditinggalkan untuk mengungsi, melakukan kegiatan trauma healing kepada para korban, pendistribusian bantuan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian dan mendirikan dapur umum untuk masyarakat. 

 

Diapresiasi Tokoh Masyarakat hingga Kompolnas

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, AM Romly memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Polisi Daerah Banten (Kapolda) Banten Irjen Pol Tomsi Tohir karena mampu terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat Banten, termasuk para ulama dan kyai. 

Romly mengungkapkan sejak awal menjabat Kapolda Banten, November 2018 lalu, Tomsi kerap menemui pengurus MUI Banten, baik dalam urusan tugas maupun hanya sekedar silaturahmi. 

“Karena itu tak heran bila hubungan atau sinergitas antara pihak Kepolisian khususnya Polda Banten dengan MUI Banten terjalin sangat baik,” terang Romly.

Romly menjelaskan bahwa perwira tinggi polisi yang lama berkarir di reserse itu selalu bersinergi dengan para ulama dan kyai di Banten dalam mencari solusi untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada di Masyarakat. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 itu juga tidak canggung dalam menjalankan tugasnya, temasuk menyapa setiap lapisan Masyarakat.

"Pokoknya hubungan kami para ulama dan kyai cukup baik dan kepemimpinan Pak Tomsi cukup mengesankan, tidak canggung. Kadang dalam hal koordinasi, cukup dengan mengirim wa (WhatsApp) juga dibalas," ujar Romly. 

Yang lebih penting dari itu semua, lanjut Romly, baik pihak Kepolisian maupun MUI dapat bersinergi sesuai dengan tugasnya masing masing. MUI Banten sesuai dengan tugasnya memberikan himbauan kepada Masyarakat untuk menjalankan kehidupan sesuai norma yang berlaku. Sementara pihak Kepolisian  menjalankan tugasnya yakni melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Masyarakat yang melanggar hukum. 

"Dalam memberikan tindakan, tidak jarang Pak Tomsi meminta saran dari Ulama dan kyai, sehingga para ulama dan kyai merasa diperhatikan," ucap Romly.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir bersama Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyathi, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Terkait leadership atau gaya kepemimpinan Tomsi selaku Kapolda Banten, Romly menilai mantan Karowassidik Bareskrim Polri ini merupakan sosok pejabat polisi yang tegas namun santun. Menurut Romly, ketegasan Tomsi kepada para pelaku kriminal dapat dilihat dari angka kasus kriminal di wilayah Polda Banten yang menurun drastis. Semua kasus penting yang ditangani Polda Banten mampu diungkap. 

Diakui Romly, Tomsi merupakan sosok pejabat polisi yang sangat peduli kepada masyarakat Banten. Rajin berkeliling ke pesantren-pesantren termasuk pesantren yang berada di pelosok pedalaman Banten. Setiap kali mengunjungi pesantren, Tomsi selalu bersilaturahmi dengan para ulama dan kyai serta mendengarkan langsung permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Saat terjadi bencana di Banten, sangat sigap turun ke lokasi bencana memberikan bantuan secara langsung dan menyapa korban bencana untuk memberikan semangat. 

"Pak Tomsi kepeduliannya tinggi, tanggung jawabnya besar," tutur Romly. 

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Andrea H Poeloengan mengapresiasi kinerja Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir.

 Apresiasi ini diberikan bukan tanpa sebab. Menurut Andrea, sejak pertama menjabat sebagai Kapolda Banten,Tomsi intensif menyambangi dan bersilaturahmi dengan para tokoh masyarat dan semua elemen masyarakat di Banten. Ia juga rajin menyambangi satuan kerja terbawah di Polda Banten. Tujuannya untuk mengetahui dan berempati, apa sebenarnya permasalahan yang dialami anggotanya di lapangan.

 “Yang saya tahu, beliau (Tomsi Tohir) sangat dekat dengan anggota dan keluarganya. Perhatian beliau kepada anggotanya sangat besar,” kata Andrea. 

Andrea menilai pemahaman lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 itu terkait penyidikan sangat bagus. Terbukti ketika Kompolnas melakukan penelitian terhadap penerapan Peraturan Kapolri (Perkap) No. 6 tahun 2019 tentang penyidikan, Tomsi mampu menjabarkannya secara sangat humanis dan akademis. 

“Beliau bilang penyidikan dan pemidanaan adalah Ultimum Remedium atau jadikan sebagai upaya terakhir,” ujarnya.

Menurut Andrea konsep Ultimum Remedium itu diterapkan Tomsi dengan sangat baik di Polda Banten. Buktinya, Polda Banten di bawah kepemimpinan perwira tinggi polisi yang lama berkarir di reserse itu, mampu mengungkap banyak perkara secara tuntas. Namun, Polda Banten juga melakukan tindakan pencegahan kejahatan dan pembinaan masyarakat dengan mengusung prinsip memulihkan keadaan serta penegakan hukum yang mendatangkan manfaat, tidak hanya bagi ketertiban umum tapi juga keadilan. 

“Untuk itulah silaturahmi selalu beliau kedepankan,” ucap Andrea.

Andrea mendukung ide Tomsi terkait bagaimana memulihkan wilayah hukum Polda Banten, sesuai dengan kondisi geografis dan juridis Provinsi Banten. Yakni dengan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat, menghilangkan lepas tanggung-jawab sektoral, meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat, dan membuat lebih fokus tanggung jawab dalam bertugas. 

“Ide brilian ini semata hanya untuk kepentingan masyarakat Banten, dan saya sebagai anggota Kompolnas sangat berharap agar Polri segera mewujudkannya,” urai Andrea. 

Kompolnas, ungkap Andrea juga mengapresiasi Polda Banten dibawah kepemimpinan Tomsi saat menangani kasus penusukan Wiranto (Saat itu menjabat sebagai Menkopohukam) pada Oktober lalu di Pandeglang, Banten . Pasca kejadian penusukan, Kompolnas melakukan klarifikasi terhadap jajaran Polda Banten dan Polres Pandeglang.

Andrea menjelaskan bahwa hasil temuan dan rekomendasi Kompolnas pada intinya adalah Kapolda Banten dan Kapolres Pandeglang telah sesuai dan telah menjalankan Protap, SOP, dan ketentuan yang berlaku. 

“Artinya upaya yang dilakukan oleh Kapolda Banten dan Kapolres Pandeglang telah maksimal dan optimal, hanya takdir Yang Maha Kuasa di luar kemampuan manusia terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.(RMI/HRU)

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

BISNIS
Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, PLN Diapresiasi Komisi VI DPR RI

Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, PLN Diapresiasi Komisi VI DPR RI

Jumat, 5 April 2024 | 06:59

PT PLN (Persero) berhasil mencetak rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp 5,99 triliun pada 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada 2021, dan meningkat kembali menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022.

TEKNO
Terbaru, Cara Ubah Foto Jadi Stiker Tanpa Aplikasi Tambahan

Terbaru, Cara Ubah Foto Jadi Stiker Tanpa Aplikasi Tambahan

Jumat, 12 April 2024 | 14:02

Aplikasi perpesanan WhatsApp kembali mengeluarkan fitur terbaru, Jumat, 12 April 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill