TANGERANGNEWS-Sri Sulistiani, 40, warga Dusun Margorejo, Desa Cuntung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, ditemukan dengan kondisi badan dipenuhi dengan penuh luka, di Kampung Cilandak, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang.
Korban dikeroyok warga, karena dituding sebagai pelaku penculikan anak. Sri yang belakangan diketahui gila itu, dikeroyok di Kampung Buruk Bujuk, Kecamatan Warung Gunung, Kabupetan Lebak. Saat kejadian, korban sedang berjalan kaki melintas di Kampung Buruk Bujuk.
Warga yang curiga dengan gerak-gerik Sri kemudian menegurnya. Namun Sri yang diduga mengalami gangguan jiwa itu, malah tidak menjawab dan langsung berlari meniggalkan para warga tersebut.
Kapolda Banten Brigjen Pol Agus Kusnadi menegaskan, bahwa kasus penculikan terhadap anak seperti yang dikhawatirkan masyarakat tidak pernah terjadi di wilayah hukum Polda Banten.
Bahkan kata Kapolda, penyebaran informasi mengenai kasus penculikan melalui SMS dan selebaran, hal itu hanya isu yang dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Pesan SMS itu tidak benar. Sampai sekarangpun kami belum menerima adanya laporan penculikan,” tegas Kapolda Banten.
Kapolda Banten juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri lantaran dapat dikenai sanksi pidana. Masyarakat diharapkan menyerahkan orang-orang yang dicurigai kepada kantor polisi terdekat tanpa perlu menghakimi. “Masyarakat tetap harus waspada tapi tidak main hakim sendiri,” tegas Agus Kusnadi.
Sebelumnya di Kabupaten Tangerang dua orang tewas, satu dibakar hidup-hidup , satu lagi diseret dengan mobil. Sebelumnya, wanita bernama Ningsih juga dikormas di Cisoka. Sedangkan yang terbaru, mobil Avanza dirusak, seluruh penumpang dan sopir yang ada di dalamnya dikeroyok karena diduga sebagai penculik. (tm/dira)