TANGERANGNEWS.com—Semakin dekat pelaksanaan Kongres Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akhir Maret 2021, para kandidat calon ketua umum KSPSI periode 2021-2026 mulai gencar sosialisasi. Salah satunya Dedi Sudarajat yang menjanjikan perubahan.
“Saatnya KSPSI berubah. Jika organisasi serikat pekerja yang didirikan 1973 ingin bangkit, maju dan jaya. KSPSI tidak lagi bisa dikelola amatiran di tengah revolusi industri 4.0,” ujar Dedi Sudarajat dalam keterangannya kepada TangerangNews, Sabtu (13/2/2021).
Sebagaimana dalam Rapat Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Anggota (SPA) yang dipimpin Ketua Harian KSPSI, Syukur Sarto, belum lama ini telah memunculkan empat nama calon kandidat ketua umum KSPSI Periode 2021-2026 yaitu Dedi Sudarajat, Jusuf Rizal, Arif Minardi dan Surya Batubara.
Dedi Sudarajat merupakan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (SP KEP) sekaligus Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten. Sedangkan Jusuf Rizal adalah Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) dan juga Wakil Ketua Umum Bidang OKK DPP KSPSI.
Kemudian disusul dua anggota Majelis Permusyawaratan Organisasi (MPO) DPP KSPSI, Arief Minardi, Ketua Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Metal, serta Surya Batubara Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI).
Sementara ini, Ketua Umum KSPSI Periode 2014-2019, Yorrys Raweyai sendiri dalam beberapa kesempatan, secara terbuka menyatakan memberi peluang kepada figur-figur muda untuk memimpin KSPSI Periode 2021-2026.
Namun Yorrys belum memberikan statemen terbuka apakah akan maju lagi berhadapan dengan empat figur kader-kader muda di Kongres.
Menurut Dedi Sudarajat, siapapun yang terpilih dari empat kandidat yang akan memimpin KSPSI Periode 2021-2026 harus mampu membawa perubahan bagi kemajuan organisasi Serikat pekerja tertua itu.
Harus mampu memberikan perlindungan, pembinaan dan kesejahteraan anggota (Bina, Lindung, Sejahtera).
Selama ini menurut pengamatannya, organisasi KSPSI belum dikelola secara profesional, modern maupun mandiri.
Banyak masalah yang terjadi di daerah maupun SPA tidak diselesaikan secara tuntas. Bahkan terkesan dipelihara. Ini turut memperburuk rasa memiliki bagi sebagian SPA.
Karena itu pasca-kongres KSPSI, lanjut pria yang juga sebagai advokat itu, KSPSI harus mampu membentuk kepengurusan yang solid dan mandiri. Menata manajemen organisasi yang profesional dengan memanfaatkan teknologi masa depan di tengah revolusi industri 4.0
“Perubahan adalah kata kunci jika ingin KSPSI bangkit, maju dan jaya. Perubahan itu kini dinanti banyak anggota agar marwah KSPSI yang kian redup bisa kembali bersinar,” pungkas Dedi Sudarajat, aktivis pekerja dan buruh yang tetap konsisten menolak UU Omnibus Law yang menganggap UU Omnibus Law tidak berpihak pada para pekerja dan buruh.