BANTEN.NEWS– Delapan kecamatan di Kabupaten Pandeglang terendam banjir akibat meluapnya empat sungai yakni Sungai Cilemer, Ciliman, Cipunten Agung dan Citanggulung. Banjir itu juga diduga disebabkan terjadinya banjir bandang yang turun dari Gunung Asepan dan Pulosari.
Selain merendam ribuan rumah dan ratusan hektar sawah milik warga. Banjir yang terjadi sejak pukul 23.00 WIB ini telah menewaskan seorang warga setempat akibat terseret banjir bandang. Hingga kini sebagain warga masih bertahan dirumahnya masing-masing.
Koordinator Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana menyatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Pandeglang itu telah merendam Kecamatan Cisata, Pagelaran, Cikedal, Menes, Jiput, Sukaresmi, Labuan dan Patia. “Ketinggian banjir dari 50 cm hingga 1,5 meter telah merendam rumah warga,” ujar Ade, hari ini.
Menurut Ade, dari 8 kecamatan yang terendam banjir itu, rumah yang terendam baru terdata di lima kecamatan,yakni di Cisata, Pagelaran, Sukaresmi, Labuan dan Patia yang jumlahnya mencapai 3.118 rumah. “Sedangkan untuk sawah yang terendam baru disatu kecamatan yakni Patia yang luasnya mencapai 307 hektar,” terang dia.
Sementara itu, Camat Pagelaran Rahmat Huzaimi mengatakan, di wilayahnya banjir telah merendam 5 desa yaitu Bulogor, Sukadamai, Paelaran, Margagiri dan Tegal Papak. “Namun pendataan masih kita lakukan,” ujar Rahmat.
Menurut Rahmat, untuk di 5 desa itu rumah yang terkena banjir baru terdata di tiga desa yakni di Desa bulogor sebanyak 99 rumah, Sukadami 7 rumah dan Pagelaran sebanyak 40 rumah. “Kami sudah melakukan laporan kepada Pemkab Pandeglang,” terangnya.
Sementara itu, untuk korban tewas akibat banjir yakni Ikhsan, 20, warga Kampung Katapang, Desa Ciherang Jaya, Kecamatan Cisata. Korban tewas berawal saat akan menyeberangi sebuah jembatan Cianta anak sungai Cilemer pada Senin (27/9) pukul 17.00 WIB. Saat ditengah jembatan, korban kemudian terseret banjir.(tm/dira)