TANGERANGNEWS.com- Menyambut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, terdapat tradisi turun-temurun yang masih bertahan dilakukan oleh masyarakat Banten.
Tradisi tersebut bernama Ngadongkapkeun yang merupakan perpaduan antara adat lokal dan ajaran Islam.
Ngadongkapkeun biasa dilaksanakan usai menunaikan Salat Idul Fitri. Tradisi ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Banten atas nikmat puasa Ramadan yang telah berhasil dilaksanakan.
Selain sebagai ungkapan rasa syukur, tradisi Ngadongkapkeun juga merupakan bentuk penghormatan masyarakat Banten kepada para leluhur.
Pelaksanaan tradisi Ngadongkapkeun dipimpin oleh tetua kampung yang disebut dengan Olot atau Kokolot Lembur.
Rangkaian acara Ngadongkapkeun dimulai usai melaksanakan salat Idul Fitri, kemudian Kokolot Lembur akan memimpin doa bersama.
Lalu, dilanjutkan dengan sungkeman dari kaum muda kepada orang-orang yang lebih tua.
Terakhir, tradisi ini ditutup dengan sejumlah sesaji berupa makanan kecil, air putih, kopi, dan masih banyak lagi yang berjumlah ganjil.