TANGERANGNEWS.com- Dalam rangka mendukung program transisi energi Net Zero Emission (NZE) pada 2060, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Kabupaten Lebak, Banten.
PLTM tersebut memiliki total kapasitas daya yang bersumber dari Pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan) dengan jumlah empat PLTM yang merupakan Independent Power Producer (IPP).
Terinci, empat PLTM tersebut diantaranya adalah PLTM Cisono (3 MW), PLTM Lebak Tundun (8 MW), PLTM Situmulya (3 MW), dan PLTM Bojong Cisono (1,5 MW).
General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menjelaskan, pembangkit EBT paling awal ialah PLTM Cisono yang mulai beroperasi pada 2013, kemudian dilanjutkan dengan PLTM Lebak Tundun dan PLTM Situmulya pada 2016.
Sedangkan, yang paling terbaru ialah PLTM Bojong Cisono beroperasi di tahun 2020.
"Energi hijau di PLN UID Banten dipasok dari empat PLTM dengan total daya sebesar 15,5 MW, dimana ini menjadi bukti bahwa PLN UID Banten siap mendukung perseroan dalam transisi energi menuju NZE 2060," ujar Abdul Mukhlis pada Jumat, 10 November 2023.
Tak hanya itu, Abdul Mukhlis menyatakan pihaknya akan meningkatkan bauran energi hijau yang ada di PLN UID Banten.
"Kedepan terdapat tujuh PLTM yang sedang proses dengan kapasitas sebesar 33,2 MW yang tersebar di Provinsi Banten," ungkapnya.
Abdul Mukhlis beralasan hal ini tak hanya soal program perusahaan, melainkan masyarakat pun sudah mulai memperhatikan isu transisi energi hijau.
"Kita mengetahui bahwa saat ini masyarakat sangat peduli dengan energi hijau yang lebih ramah lingkungan, dimana itu juga selaras dengan tujuan perseroan kedepan," pungkasnya.
Sebagai informasi, PLTM merupakan teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada untuk diubah menjadi energi listrik.
Nantinya, debit air akan digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik yang dapat menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik ramah lingkungan.