TANGERANGNEWS.com-Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengkritisi minimnya jumlah sosok calon yang berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Banten 2024.
Sebab sampai saat ini, baru ada tiga sosok yang kemungkinan besar mencalonkan diri yakni pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, serta Airin Rachmi Diany yang belum menentukan pasangannya.
"Meski ini masih dalam tahap bakal calon, tapi harusnya ada lebih dari satu pasangan, biar demokrasi bisa hidup," ujar ketua Aliansi BEM Banten Abdul Aziz, Rabu 24 Juli 2024.
Apalagi dengan koalisi besar 8 partai yang mendukung Andra-Dimyati, berpotensi membuat pasangan tersebut melawan kotak kosong, karena lawannya kekurangan partai pengusung. Azis juga mengkritisi hal tersebut lantaran dapat mematikan demokrasi.
Meskipun menurut Aziz, situasi yang terjadi saat ini masih bisa berubah sampai waktu pendaftaran di KPU pada 27-29 Agustus 2024.
"Politik itu kan dinamis ya, bisa berubah-berubah, walaupun banyak partai yg bergabung belum tentu bisa dipastikan sah sampai pendaftaran nanti. Tapi kami mahasiswa tidak sepakat (dengan kotak kosong). Untuk memajukan Banten, harus ada calon-calon lain agar bisa melihat track recordnya," ujarnya.
Untuk itu, Aziza mendorong agar partai yang ada memunculkan calon-calon lainnya yang berkualitas. Sebab, Provinsi Banten memiliki banyak problematika yang perlu dibenahi mulai dari mega korupsi, pengangguran dan kemiskinan.
"Saya berharap ada banyak orang-orang hebat yang mencalonkan diri untuk memeriahkan pesta demokrasi di Banten, sehingga Banten jadi lebih maju dan bahagia," terangnya.
Aziz mengaku pihaknya akan mengadakan konsolidasi akbar dengan mahasiswa ke tiap wilayah untuk fokus mengawal Pilkada sehingga ada pemimpin lain yang bisa dipilih.