TANGERANGNEWS.com-Fenomena penurunan suhu muka laut, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya atau La Nina diprediksi melanda wilayah Indonesia mulai Agustus 2024.
Diketahui, Fenomena La Nina terjadi secara periodik di Samudera Pasifik.
Wilayah yang dilanda La Nina umumnya akan mengalami peningkatan rata-rata curah hujan, hingga adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kedatangan fenomena La Nina ini menandakan berakhirnya El Nino yang sudah berlangsung sejak 2023, lalu.
"La Nina diprediksi mulai terjadi Agustus 2024, meskipun peluangnya tidak mencapai 80 persen," ujar Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari dikutip dari Kompas.tv, Kamis, 1 Agustus 2024.
Supari menjelaskan, fenomena La Nina dapat diketahui dengan angin timuran yang bersifat lembap karena membawa uap air dari Samudera Pasifik menuju Indonesia mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan awan mengalami penambahan pembentukan dan berpotensi meningkatkan curah hujan.
Kendati begitu, BMKG masih memantau kepastian adanya La Nina yang akan melanda Indonesia.
Lebih lanjut, ditinjau dari data historis, La Nina bakal terjadi di hampir seluruh Indonesia, termasuk Banten meliputi Tangerang. Namun, La Nina diprediksi tidak mencakup Sumatera bagian tengah dan utara.
Adapun dampaknya ialah peningkatan curah hujan bulanan mulai 10 hingga 40 persen di atas ambang normal. Bahkan, musim kemarau akan sedikit lebih basah dibandingkan normalnya.
Meski demikian, La Nina yang melanda Indonesia diprediksi tergolong lemah, artinya dampaknya tidak akan begitu signifikan.
Supari mengimbau agar masyarakat tetap waspada menghadapi fenomena La Nina, terutama peningkatan curah hujan di musim kemarau yang merugikan, khususnya pada sektor pertanian dan perkebunan.