TANGERANGNEWS.com-Provinsi Banten menjadi daerah dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi se-Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, dengan jumlah 425 ribu jiwa.
Untuk mengatasi pengangguran tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV).
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Banten Virgojanti mengatakan dengan terbentuknya TKDV ini, pihaknya ingin pemprov dan pemerintah kabupaten/kota di Banten bisa menyelaraskan langkah dalam menyelesaikan permasalahan pengangguran terbuka dari berbagai aspek.
Sebab, masalah pengangguran harus diselesaikan dengan bersama-sama. Mulai dari sektor pendidikan dan industri, sehingga dapat terbangun link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
"Tugas TKDV di antaranya mensinergikan, mengevaluasi pelaksanaan program dan mengamanatkan dokumen perencanaan," katanya usai menghadiri Sosialisasi TKDV Provinsi Banten Tahun 2024 di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu 21 Agustus 2024.
Virgojanti juga terus mendorong pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk dapat segera membentuk TKDV sendiri.
"Diharapkan upaya dalam menekan tingkat pengangguran terbuka dapat selaras dan mencapai hasil yang optimal," katanya.
Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo Kalnadi menyampaikan TKDV melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, industri, pengusaha, pekerja hingga pemerhati.
"Kita harap ini mendorong untuk mempercepat langkah-langkah pencapaian link and match pada sektor pendidikan formal dan dunia industri," ujarnya.
Tidak hanya itu, saat ini pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan sejumlah forum HRD terkait dengan perkembangan kebutuhan industri.
Hal itu sebagai langkah dalam menyesuaikan pendidikan vokasi yang dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Banten maupun milik Kemenaker.
"Karena kebutuhan industri terus berubah mengikuti perkembangan, dan itu harus kita sesuaikan. Bahkan dalam dua tahun ini kami juga mengeluarkan sertifikat profesi bagi yang melakukan pelatihan di BLK Provinsi Banten," jelasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Warsito menyampaikan, Indonesia harus bekerja cepat dalam meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Sudah terdapat sejumlah percontohan implementasi revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang menyusun strategi daerah, mengadopsi dari strategi nasional disesuaikan dengan potensi, kebiasaan dan keunikan daerah," pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini telah terbentuk TKDV Tingkat Provinsi Banten dan TKDV Kabupaten Tangerang serta TKDV Kabupaten Serang.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh 8 pemerintah Kabupaten/Kota melalui OPD yang membidangi ketenagakerjaan dan transmigrasi serta tamu undangan yang lainnya.
Adapun berdasarkan data BPS, dari total 6,05 juta jiwa angkatan kerja di Banten, sebanyak 5,63 juta jiwa masuk kategori bekerja. Sehingga, jumlah pengangguran terbuka di Banten mencapai 425 ribu jiwa atau 7,02 persen dari total angkatan kerja.
Ini dapat diartikan pula bahwa dari 100 angkatan kerja terdapat sekitar tujuh jiwa pengangguran di Banten.
Meski begitu, jumlah pengangguran tersebut turun 0,95 persen atau 61.000 jiwa dibandingkan pada Februari 2023, seperti dilansir dari RRI.