Jangan Salah Beli, Ini Perbedaan Smart TV, Android TV, dan Google TV
Kamis, 21 November 2024 | 07:18
Televisi kini telah berevolusi dari sekadar menayangkan siaran lokal menjadi perangkat multifungsi dengan fitur internet dan aplikasi online.
TANGERANGNEWS.com-PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia), memulai langkah transformasi menuju keberlanjutan melalui implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Memulai kegiatan operasionalnya pada Juni 2024, produsen kemasan aseptik pertama di Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten ini telah berkomitmen pada standar LEED (Leadership in Energy and Environmental Design), yang menjadi acuan utama dalam pengembangan pabrik ramah lingkungan.
Instalasi ini selain menjadi bagian dari strategi berkelanjutan, juga wujud dari inovasi dan komitmen nyata terhadap masa depan yang lebih hijau.
Managing Director PT LamiPak Indonesia Tina Cao menyampaikan instalasi PLTS Atap merupakan upaya strategis perusahaan dalam mengurangi emisi karbon operasional melalui pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.
Dengan kapasitas sebesar 2,8 MWp, PLTS ini diperkirakan mampu menyuplai sekitar 20% kebutuhan energi perusahaan, terutama di area operasional dengan kebutuhan energi tinggi, seperti pengemasan aseptik.
Selain itu, Instalasi PLTS juga mendukung stabilitas biaya energi LamiPak, memberikan prediksi yang lebih jelas dan konsisten untuk perencanaan jangka panjang.
“Dengan PLTS Atap yang dipasang, sistem diperkirakan akan menghasilkan energi listrik hingga 3,9 GWh per tahun. Jumlah ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 2.709.011 kg CO2," ujar Tina Cao.
Proyek PLTS ini dilakukan bersama SUN Energy, perusahaan pengembang PLTS Atap terkemuka, yang mendampingi mulai dari studi kelayakan, perencanaan, instalasi, hingga proses pengoperasian selama tiga bulan, serta perizinan yang memakan waktu dua bulan.
Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy mengungkapkan kebanggaannya atas kolaborasi ini. LamiPak menjadi portofolio instalasi PLTS pertama SUN Energy di industri pengemasan aseptik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah LamiPak Indonesia dalam mendukung transisi energi di sektor industri,” ujarnya.
Menurut Oky, hingga triwulan ketiga tahun 2024, instalasi LamiPak Indonesia menandai proyek PLTS SUN Energy yang telah beroperasi lebih dari 150 MWp.
"SUN Energy juga tengah melakukan konstruksi PLTS Atap di sektor lainnya dengan total kurang lebih mencapai kapasitas 60 MWp. Ini merupakan pencapaian besar yang mencerminkan komitmen kami, dalam mengakselerasi transisi energi di sektor industri dan komersial di Indonesia,” jelas Oky.
Pemanfaatan energi terbarukan tentu menjadi langkah penting bagi LamiPak Indonesia dalam mewujudkan visi netral karbon perusahaan serta menjadi model bagi industri lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, LamiPak Indonesia telah membuktikan bahwa efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan beriringan.
Lamipak Indonesia dan SUN Energy berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi industri lain yang ingin mengikuti jejak dalam melakukan transisi energi menuju sumber daya berkelanjutan, demi masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia.
Televisi kini telah berevolusi dari sekadar menayangkan siaran lokal menjadi perangkat multifungsi dengan fitur internet dan aplikasi online.
Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak
Tubagus Chaeri Wardhana atau Wawan, suami mantan Wali Kota Tangsel yang juga Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany bakal diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.
Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.