TANGERANG-Sistem Pemerintahan di Kota & Kabupaten Tangerang diprediksi akan berubah menyusul kepala daerahnya yang maju dalam bursa pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Banten.
Hal itu dikemukakan oleh pengamat pemerintahan dan politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Djaka Badrayana.
Sistem pemerintahan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang akan berubah dan tidak akan berjalan dengan baik.
Masa cuti yang diambil Wahidin Halim (Wali Kota Tangerang) dan Rano Karno (Wakil Bupati Tangerang) sampai pelaksanaan Pilgub tuntas tentu meninggalkan tugas negara yang dipercayakan masyarakat.
Meskipun, pengajuan cuti hanya sebentar, yakni sampai pemungutan suara pada 22 Oktobert 2011 mendatang. "Terjadinya kekosongan kursi pemerintahan jelas menyebabkan pelaksaan pemerintahan di daerah itu menjadi timpang. Karena, kebijakan dan pemikiran yang biasanya diputuskan mereka, harus ditinggalkan,"kata Djaka.
Djaka menjelaskan, amat disayangkan kepala daerah di Tangerang menitik beratkan mengejar cita-citanya di Pilgub Banten. Kendati tidak dilarang dan hak setiap pejabat itu, rakyat yang telah memilih saat Wahidin menjadi Wali Kota Tangerang dan memutuskan pilihan kepada Rano Karno sebagai Wakil Bupati Tangerang, saat pilkada jelas masyarakat kecewa.
Membalikan kepercayaan rakyat Tangerang yang selama ini menginginkan mereka setia kepada rakyat yang tetap bertahan di Tangerang.
"Memang tidak ada larang kepala daerah ikut dalam pencalonan. Tetapi persoalannya adalah terganggu pemerintahan di Kabupaten dan Kota Tangerang itu tanpa Wahidin maupun Rano Karno,"kata Djaka. (BIE/DRA)