Connect With Us

Waspadai Hepatosteatosis, Penyakit Hati Berlemak yang Sering Menyerang Tanpa Gejala  

Fahrul Dwi Putra | Rabu, 26 Februari 2025 | 13:51

Ilustrasi Hepatosteatosis, atau penyakit hati berlemak. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Banyak orang tidak menyadari bahwa kesehatan hati bisa terganggu tanpa gejala yang jelas. Hepatosteatosis, atau penyakit hati berlemak, adalah kondisi akibat penumpukan lemak di hati yang dapat berkembang menjadi peradangan, sirosis, bahkan gagal hati jika tidak ditangani.  

Dokter spesialis penyakit dalam Bethsaida Hospital Serang dr. Michael Y, Sp.PD,, menjelaskan, hepatosteatosis semakin sering ditemukan di masyarakat. Terlebih, perlemakan hati sering kali tidak menunjukkan gejala di awal, sehingga banyak pasien baru mengetahuinya saat menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. 

"Padahal, jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat berkembang menjadi peradangan yang berisiko menyebabkan kerusakan hati permanen," jelasnya.  

Secara umum, hepatosteatosis terbagi menjadi dua jenis:  

  • Hepatosteatosis Non-Alkoholik (NAFLD): Disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti obesitas, pola makan tinggi lemak dan gula, diabetes tipe 2, kadar kolesterol tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik.  
  • Hepatosteatosis Alkoholik (AFLD): Disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan yang merusak sel hati dan menyebabkan penumpukan lemak.  

Pada tahap awal, hepatosteatosis biasanya tidak bergejala. Namun, jika berkembang lebih lanjut, gejala yang bisa muncul antara lain:  

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut kanan atas  
  • Mudah lelah dan kehilangan energi  
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas  
  • Pembesaran hati yang hanya terdeteksi melalui pemeriksaan medis  

Jika berkembang menjadi peradangan serius (steatohepatitis), gejala lain yang muncul dapat berupa kulit dan mata menguning (jaundice), pembengkakan di perut dan kaki akibat retensi cairan, serta mudah mengalami memar atau perdarahan.  

Karena sering kali tidak menunjukkan gejala, hepatosteatosis umumnya ditemukan secara tidak sengaja melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Metode diagnosis meliputi:  

  • Tes darah untuk mengevaluasi fungsi hati melalui kadar enzim SGPT dan SGOT  
  • USG perut untuk mendeteksi keberadaan lemak di hati  
  • CT scan atau MRI untuk gambaran lebih rinci tentang kondisi hati  
  • Biopsi hati jika diperlukan untuk mengetahui tingkat kerusakan hati lebih akurat  

"USG hati adalah pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk mendeteksi hepatosteatosis, tetapi pada kasus tertentu, pemeriksaan lebih lanjut seperti FibroScan atau MRI mungkin dibutuhkan untuk menilai tingkat kerusakan hati secara lebih mendetail," tambah dr. Michael.  

Oleh karena itu, Bethsaida Hospital Serang menyediakan Klinik Penyakit Dalam yang lengkap dengan fasilitas diagnostik modern dan dokter spesialis berpengalaman untuk menangani hepatosteatosis.  

Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya menyebut, klinik Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Serang didukung oleh teknologi diagnostik yang lengkap, mulai dari USG, laboratorium, hingga layanan konsultasi spesialis.

"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan hati dan tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan jika memiliki faktor risiko," ujarnya. 

Mengingat hepatosteatosis sering berkembang tanpa gejala awal, pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, diabetes, atau pola makan yang tidak sehat.

Jika mengalami gejala atau hasil pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda perlemakan hati, segera konsultasikan dengan dokter untuk langkah penanganan yang tepat.

AYO! TANGERANG CERDAS
Lulusan SMK Empat Tahun Diprioritaskan Kerja ke Luar Negeri

Lulusan SMK Empat Tahun Diprioritaskan Kerja ke Luar Negeri

Jumat, 18 April 2025 | 11:22

Pendidikan kejuruan tingkat SMK kini makin diarahkan untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja, termasuk untuk pasar internasional.

OPINI
Pemutihan Pajak Tanpa Pemutihan Sistem Hidup, Rakyat Terus Dipalak

Pemutihan Pajak Tanpa Pemutihan Sistem Hidup, Rakyat Terus Dipalak

Senin, 14 April 2025 | 14:10

Masyarakat Kota Tangerang antusias memanfaatkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor pada hari pelaksanaannya di Samsat Cikokol Tangerang.

NASIONAL
Hari Kartini 21 April, Tarif Transjakarta Rp1 Khusus Penumpang Perempuan Mulai Berlaku

Hari Kartini 21 April, Tarif Transjakarta Rp1 Khusus Penumpang Perempuan Mulai Berlaku

Senin, 21 April 2025 | 08:10

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kebijakan tarif khusus Transjakarta sebesar Rp1 bagi penumpang perempuan dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April 2025. Kebijakan ini berlaku selama satu hari penuh

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill