TANGERANG–Sebanyak 100 orang pedagang warung di wilayah Tangerang mengikuti Pelatihan Manajemen Ritel yang digelar oleh Alfamart, Kamis (19/3/2015).
Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengatakan, kegiatan pelatihan semacam ini diadakan secara rutin hampir di seluruh kota di Indonesia yang memiliki jaringan Alfamart.
“Tujuannya, memberikan wawasan pada para pedagang ritel tradisional mengenai manajemen ritel modern. Misalnya bagaimana mengatur stok barang, mendisplay barang, mengatur keuangan (cash flow) hingga product knowledge,” kata Solihin, di Gedung Serbaguna Kantor Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kamis (19/3/2015).
Industri ritel di Indonesia berkembang pesat dan dinamis. Hal ini menuntut pelaku usaha ritel untuk terus berbenah menjawab tuntutan pasar.
“Konsumen semakin cerdas. Mereka bukan lagi sekelompok orang yang pasif sebagai end-user, tapi mereka punya kemampuan untuk menyeleksi jenis, kualitas hingga harga barang, serta layanan di toko,” tuturnya.
Hal ini membuat persaingan dalam industri ritel semakin kompetitif. Terlebih saat ini pasar Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ritel modern dan ritel tradisional harus bersinergi agar siap menghadapi pasar bebas.
Solihin berharap, setelah pelatihan tersebut pedagang mampu menerapkan ilmu manajemen ritel modern pada warung yang dikelolanya. “Tren saat ini, pembeli lebih senang berbelanja di tempat yang bersih, kualitas barang terjaga, dan pelayanannya ramah. Kita ingin membantu para pedagang agar mau membenahi warungnya, menata barang dagangan agar terlihat rapi dan menarik sehingga pembeli semangat berbelanja,” ujarnya.
Selain memberikan pelatihan, dukungan Alfamart terhadap pedagang ritel tradisional yakni membantu pemenuhan pasokan barang. Pedagang yang tergabung sebagai binaan Alfamart akan memperoleh pasokan barang dengan harga kompetitif. Barang juga akan dikirim petugas tanpa dikenai biaya.