TANGERANGNEWS.com-Bekali Seniman Sulam dengan Akademi, Cara Sulam Alis Rainbrow Raih Sukses.
Ogah Sembarangan, Begini Cara Sulam Alis Rainbrow Persiapkan Seniman Sulam.
Belakangan, bisnis sulam alis terus menjamur di mana-mana. Apalagi, kebutuhan setiap wanita untuk terus tampil cantik semakin besar. Tak heran jika jasa yang satu ini dilirik banyak orang untuk dikerjakan.
Lantaran hal itu pula, memunculkan persaingan bisnis yang ketat. Siapa yang enggan mempersiapkan diri matang dan ogah belajar, sudah pasti akan tertinggal.
Di antara begitu pebisnis sulam alis, sosok Shandy King bisa dibilang salah satu yang cukup mencuat beberapa waktu belakangan. Pendiri lini bisnis kecantikan sulam alis dan sekolah sulam Rainbrow ini terus melebarkan sayap bisnisnya.
Dari bisnis sederhana, kini ia memiliki 28 cabang layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lantas, apa kiat yang membuat bisnis miliknya terus moncer?
Berjuang Sejak 2015
Perjuangan Shandy dalam membesarkan bisnis dimulai sejak 2015 silam. Semua bermula dari kecintaan terhadap dunia kecantikan. Sejak awal, Shandy sudah memperlihatkan totalitas.
Tanpa ragu, ia menimba ilmu ke beberapa negara untuk mendapatkan pengetahuan seputar sulam alis. Tak tanggung-tanggung, ia pun bahkan rela terbang hingga ke Eropa demi menimba ilmu.
"Awalnya memang karena suka, kemudian belajar ke Singapura, Thailand, Belanda sampai Rusia," tutur Shandy.
Dari ilmu yang ia kantongi, Shandy sanggup memikat hati banyak orang, lewat sentuhan sulam tangannya. Hasil karyanya mendapat apresiasi banyak orang.
"Awalnya saya sempat berkeliling, ternyata banyak orang yang suka. Saya kemudian terpacu untuk lebih giat membesarkan bisnis ini. Dari semula hanya ada satu lokasi di Jakarta, kemudian berkembang dari satu kota ke kota lain," ucapnya.
Mulai Lebarkan Bisnis
Bisnis yang dijalani Shandy pun terus berkembang. Kini, tercatat sudah ada 28 gerai layanan sulam alis yang hadir di kota-kota besar seluruh Indonesia. Termasuk rumah sulam pusat di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara.
Shandy sengaja terus menghadirkan lebih banyak layanan sulam alis agar menjangkau lebih banyak daerah. Ia pun juga menawarkan biaya yang terjangkau untuk masyarakat.
"Ada di Jawa tentunya, kemudian Sumatera, Sulawesi dan Bali. Sejauh ini Kalimantan belum, mudah-mudahan segera ada," ujarnya.
Dengan berkembangnya bisnis tersebut, nama Shandy juga semakin dikenal orang. Puluhan ribu customer mempercayakan sulam alis padanya.
Berkat kepiawaian menyulam alis itu pula, kiprah Shandy juga terdengar sampai ke luar negeri. Ia pernah dipercaya menjadi juri lomba kecantikan di beberapa negara tetangga.
"Periode 2017 hingga 2019 saya pernah jadi juri lomba hingga ke Malaysia dan Singapura," katanya.
Bekali Seniman Sulam
Memiliki puluhan cabang di berbagai kota, tentu saja Shandy tidak bekerja sendiri. Ia memiliki sekitar 60 orang pekerja seni sulam alis yang bekerja bersamanya.
Maka, ia harus memastikan kualitas setiap cabang tersebut terjaga dengan baik. Caranya, adalah membekali para seniman dengan ilmu tentang bagaimana menyulam alis sesuai standar Shandy.
Sebelum masuk bekerja, para pekerja seni sulam ini harus mengikuti akademi untuk mendapatkan teknik baru dan teknologi yang nanti akan diimplementasikan ke layanan. Setelah lulus pelatihan, mereka akan mendapatkan sertifikat, dan baru bisa bekerja.
“Sehingga, semua tempat ini menerapkan sistem yang sama. Bukan freehand, tapi ada metode untuk memastikan kualitas terjaga, seperti menciptakan teknik gambar alis supaya balance," terangnya.
Ikuti Perkembangan Teknologi
Pebisnis yang baik adalah pebisnis yang tak pernah bosan untuk belajar. Hal serupa juga dilakukan Shandy. Enggan berpuas diri, ia selalu menempa kemampuan dengan mempelajari teknik sulam terbaru. Kemudian, ia juga mengikuti kemajuan teknologi untuk mendukung bisnisnya.
Yang terbaru, ia mendapatkan mesin sulam alis yang mengadaptasi teknologi mesin rajah. Mesin tersebut memiliki kecepatan yang baik, mampu menjadikan sulam lebih presisi, hemat waktu, tidak meninggalkan rasa sakit, dan hasil lebih tahan lama.
"Setiap ada teknik baru, atau teknologi baru, akan segera kami pelajari dan dapatkan, kemudian kami implementasikan dalam layanan agar memberikan yang terbaik untuk customer," tutup Shandy.