TANGERANGNEWS.com- Sebanyak 15 peserta program Welding Development Program (WDP) telah diberi pelatihan terkait teknik pengelasan.
Program yang digagas oleh PT Sanggar Sarana Baja (SSB), anak usaha dari PT ABM Investama (ABM) Tbk, ini bertujuan untuk menciptakan SDM unggul di wilayah operasionalnya.
Program ini dimaksudkan agar membantu para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan D-III guna meningkatkan technical skill dan soft skill.
Pada periode kedua ini, peserta yang lulus WDP di antaranya 9 berasal dari Papua dan 6 lainnya Pulau Jawa.
Sebelumnya, periode pertama digelar di Sangatta, Kalimantan Timur pada awal tahun ini.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak 19 Juli 2023 dan dimulai dengan pelatihan pengelasan hingga 3G Shielded Metal Arc Welding (SMAW) di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang.
Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan pengelasan hingga posisi 6G sampai dengan On the Job Training yang berlangsung di Training Center SSB Cikupa hingga 16 November 2023.
Di samping itu, saat ini sedang berjalan pula Machining Development Program (MDP) di Training Center SSB Kariangau, Balikpapan.
Dalam upaya menempa tenaga las berkualitas, proses pelatihan terdiri dari 15 persen teori dan 85 persen praktik.
Adapun materi teknik pengelasan yang diperoleh, yakni Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), Flux Core Arc Welding (FCAW), serta Arc Gouging.
Direktur Sanggar Sarana Baja Johan Budisusetija mengatakan, para peserta didorong untuk memahami pengelasan agar meningkatkan skill dan siap bersaing di dunia kerja, dibekali untuk memprioritaskan keselamatan bekerja, serta patuh terhadap aturan kerja tim.
"Melalui program ini, SSB telah menyiapkan talent yang baik dan kompeten," ujarnya, Jumat, 17 November 2023.
Johan memaparkan, program menjadi wadah untuk mendorong generasi muda bertalenta agar memaksimalkan kemampuannya, sehingga mereka unggul di setiap bidang.
Selain itu, pada peserta akan diberi variasi ilmu dan dilatih kerja sama timnya terkait nilai-nilai penting untuk menjadikan safety sebagai budaya dengan menjaga keamanan dan keselamatan selama bekerja.
Lanjutnya, pelatihan untuk menciptakan SDM unggul ini juga dimaksudkan dalam rangka pengembangan produk-produk baru unggulan SSB.
Terbaru, SSB menghadirkan Optiload 120 m3 untuk muatan material batu bara guna menjawab kebutuhan operasional industri yang tinggi, khususnya di operasional pengangkutan batu bara alias hauling.
Melalui Optiload 120 m3, beban material dapat terdistribusi dengan baik dan mampu meningkatkan kapasitas payload hingga 19,5 persen.
Perusahaan pun turut menyediakan Optiload 70m3 untuk material Overburden (OB) sebagai bagian dari solusi operasional hauling, sehingga konsumsi bahan bakar dan produktivitas alat di lapangan akan lebih efektif dan efisien.
Terkait mobilitas pekerja, pihaknya mengembangkan bus jenis Manhaul yang berfungsi untuk membawa pekerja tambang dari satu lokasi ke lokasi lain dengan desain yang telah memenuhi standar internasional agar tahan guling atau Roll Over Protection Structure (ROPS).
Secara regulasi, Manhaul telah memenuhi aturan pemerintah dalam operasi tambang untuk menjamin keselamatan pekerja dan kemudahan mobilitas.
"SSB ingin menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, menyediakan solusi bernilai tambah, serta memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," pungkasnya.
Sebagai informasi, WDP merupakan program CSR yang diselenggarakan untuk mendidik pemuda dengan usia produktif agar siap bersaing di dunia kerja.
Sejak diselenggarakan pada 2017, SSB berhasil meluluskan lebih dari 150 peserta di area operasional perusahaan.