TANGRANGNEWS.com-PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank/Perseroan) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 161,22 miliar dalam Laporan Keuangan Kuartal III tahun 2024.
"Perseroan mampu mempertahankan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih Rp 161,22 miliar. Dengan performa keuangan yang kuat seperti saat ini, kami percaya diri mampu menutup tahun ini dengan positif," kata Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Bank, Helmi A Hidayat dalam Paparan Publik terkait kinerja dan rencana usaha perseroan, Rabu 11 Desember 2024.
Adapun katalis dalam peningkatan kinerja tersebut, dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 28,13 triliun dari sebelumnya Rp 23,60 triliun atau tumbuh 19,22 persen YoY (Year-on-Year).
Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga terlihat meningkat menjadi Rp 34,18 triliun dari Rp 29,73 triliun atau sebesar 14,95 persen YoY pada posisi Kuartal III 2024 dibandingkan Kuartal III 2023.
Kombinasi pertumbuhan ini pada akhirnya membuat LFR (Loan to Funding Ratio) Perseroan meningkat dari 79,37 persen pada Kuartal III 2023 menjadi 82,32 persen pada Kuartal III 2024.
Sedangkan pada periode yang sama Perseroan juga mampu tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, sehingga membuat rasio NPL (non-performing loan) Bank pada Kuartal III 2024 terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,20 persen dan NPL net di 0,91 persen.
Pada paparan kinerja kali ini juga dipaparkan beberapa rencana strategis J Trust Bank, salah satunya penguatan permodalan (CAR) dari posisi 13.08% per September 2024 menjadi di atas 14% di tahun 2025.
"Upaya yang akan dilakukan melalui pertumbuhan laba, kandidat investor, serta aksi korporasi penambahan Dana Setoran Modal dan right issue," ujar Helmi.
Sementara itu, Direktur Bisnis J Trust Bank Widjaja Hendra menambahkan perseroan terus berkonsentrasi melakukan ekspansi bisnis melalui segment Commercial, Corporate, dan Retail, Tentunya diselaraskan dengan kebijakan perekonomian di tahun pemerintahan baru ini.
"Kami bersemangat untuk mendukung dan melayani para pemangku kepentingan di sektor pertanian, manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan," tutupnya.