TANGERANG-Summarecon Mal Serpong (SMS) bekerja sama dengan Kung Seng Keng (KSK) Indonesia dan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) menggelar kompetisi barongsai tingkat internasional untuk ke dua kalinya.
Even bertajuk "
The 2nd Summarecon Mal Serpong Intenasional Lion Dance Championship" digelar selama 3 hari pada 27-29 September 2013 di Area Atrium Dorum SMS.
Direktur SMS Syarif Benyamin mengatakan, even ini diadakan untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia Internasional serta melestarikan dan membudidayakan kesenian etnis Tionghoa ini.
"Even ini merupakan yang kedua kalinya sejak pertama digelar tahun 2007 lalu. Kita lihat antusias masyarakat dan juga komunitas pemerhati serta pecinta Barongsai di Indonesia besar sekali, jadi kita selenggarakan lagi," katanya, Jumat (27/9).
Menurutnya, pada tahun 2007 lalu, kompetisi ini bisa menarik 120 ribu orang setiap harinya. Dia menargetkan total pengunjung yang menyaksikan kompetisi pada tahun ini sekitar 240 ribu orang.
"Kita juga berharap tim Barongsai Indonesia bisa menang dan dikenal dunia," kata Syarif.
Ketua Pemiba FOBI Arifin Himawan mengatakan, dalam kompetisi kali ini diikuti 18 tim dari 8 negara seperti China, Hongkong, Indonesia, Macau, Malaysia, Philipina, Taiwan dan Singapura.
"Kompetisi ini menerapkan nilai standart dan sangat ketat untuk menentukan penilaian dan memilih kelompok barongsai terbaik. Wasitnya pun sudah memiliki sertifikasi tingkat Internasional. Diharapkan lewat kompetisi ini bisa melahirkan atlit-atlit terbaik Indonesia," katanya.
Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof. Dr. Ahman Syah mengatakan, even ini diharapkan dapat menjadi magnet pariwisata.
"Olahrga ini ada sebelum Indonesia merdeka. Ini modal dasar yang kuat menjadi perekat kebangsaan. Indonesia punya potensi kultural yag besar dan dapat menjadikan even ini berdampak langsung terhadap budaya dan pariwisata kita," katanya.
Ahman menambahkan, Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan kunjungan wisatawan khusus dari RRC sebanyak 2 juta orang dalam setahun. Dia optimis kompetisi Barongsai Internasional ini dapat membantu pencapaian target tersebut.
"Ini menjadi jadi potensi kunjungan wisatawan. Kalau mereka berkunjung ke Indonesia berarti ada kontibusi positif terhadap ekonomi dan pengembangan pariwisata. Saya sangat mendukung even ini," ujarnya.