Oleh sebagian kalangan, film tak hanya dinilai sebagai salah satu sarana hiburan belaka. Film bisa dikaji lebih serius, terutama tentang apa yang sesungguhnya ingin diobrolkan sang filmmaker di filmnya hingga pesan apa yang bisa ditangkap oleh penonton didalamnya.
“Menariknya film karena merupakan kerja kolaboratif. Didalamnya banyak sekali elemen ilmu yang bisa dipelajari. Mulai dari sejarah, artistik hingga musik. Saya bahkan pernah tiba-tiba menyukai seorang penyair justru karena menonton film yang menggambarkan kisah hidupnya termasuk proses kreatif penciptaan karyanya, “ jelas Ichwan Persada selaku penulis buku 101 MOVIE GUIDE kepada
www.TangerangNews.com.
Produser film
La Tahzan dan
Cinta/Mati ini pun menggagas penulisan buku yang berisi kumpulan 101 review film dari seluruh dunia itu. Buku tersebut digarap secara serius dengan mengumpulkan tulisan-tulisan Ichwan selama beberapa tahun terakhir. Lalu penyuntingan dilakukan komunitas Findie Makassar dan akhirnya diterbitkan oleh Nulis Buku, sebuah platform yang memungkinkan siapapun bisa menerbitkan bukunya sendiri.
Padahal ide menerbitkan buku 101 MOVIE GUIDE ini sesungguhnya sederhana. “Dulu saya sering kebingungan ketika ke toko DVD dengan ribuan judul film yang harus dipilih. Waktu itu berangan-angan seandainya ada semacam katalog yang bisa memudahkan pembeli seperti saya. Pada akhirnya malah saya berpikir akan jadi menarik jika ada buku yang selain mempermudah pecandu film seperti saya, juga bisa menambah wawasan mereka ketika membacanya, “ ujarnya tersenyum.
Setelah terbit, buku 101 MOVIE GUIDE mengundang respon positif dari berbagai kalangan. Dari kalangan film, diwakili Vino G Bastian, punya pendapat sendiri. “Dengan membaca buku ini, anak muda dapat wawasan untuk menulis review atau kritik film. Lagipula di buku ini, film Indonesia diletakkan sejajar dengan film dari berbagai belahan dunia lainnya, “ kata aktor yang kini menjajaki pekerjaan di balik layar sebagai
associate producer.
101 MOVIE GUIDE direncanakan terbit setiap tahun. Dengan demikian selalu ada wawasan baru akan 101 film setiap tahunnya. “Sekarang saya mulai mencicil penulisan untuk edisi 2014. Sudah ada sejumlah tulisan yang siap dimasukkan, seperti ulasan
12 Years a Slave,
5 CM dan
Zero Dark Thirty, “ tandas Ichwan.