TANGERANGNEWS.com- Supermall Karawaci, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, melakukan simulasi evakuasi bencana sebagai bagian dari proses waspada terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja, Selasa (15/12).
Simulasi dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, tanpa memberi tahu pengunjung dan pegawai tenant Mall. Ada pun simulasi dibagi tiga sesi, pertama adalah adanya ancaman bom dari orang tak dikenal yang diterima oleh resepsionis.
Ancaman tersebut ditindak lanjuti dengan melakukan pencarian oleh security hingga mengidentifikasi adanya benda mencurigakan diduga bom. Temuan itu lalu dilaporkan ke polisi untuk diamanakan.
Sesi kedua adalah penanganan kebakaran yang terjadi di area parkir dan di atap gedung. Untuk yang di area parkir, petugas melakukan pemadaman dengan mobil pemadam kebakaran. Sedangkan yang di atap, selain harus memadamkan api, petugas harus mengevakuasi korban dengas cara menuruni dinding gedung setinggi 10 meter menggunakan tali katrol yang telah dipersiapkan.
Ketika kebakaran sudah mulai tidak terkendali, petugas lalu melakukan evakuasi kepada para pengunjung dan pegawai tenant mall melalui jalur evakuasi hingga berkumpul di tempat yang aman.
Selanjutnya sesi ketiga, adalah penanganan pertama huru hara oleh security mall sebelum polisi datang. Puluhan masa yang hendak menjarah mall dihadapi oleh security yang dilengkapi dengan body protector serta tameng. Setelah sempat bentrok selama bebeapa menit, akhirnya masa bisa dikendalikan dan sejumlah provokator diamankan.
Managing Director Supermal Karawaci Heru Nasution mengatakan, simulasi bencana ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun dalam rangka pencegahan dan juga penanganan.
"Kita lakukan ini karena melihat pengalaman tahun 1998 yang sangat pahit dimana saat itu krisis moneter dan Supermall Karawaci jadi korban yang paling parah dijarah. 100 persen habis dalam waktu 3 hari saja," katanya.
Sementara Deputy Operation GM Supermall Karawaci Firmansyah mengatakan, dalam simulasi ini pihaknya benar-benar harus bertindak cepat karena di dalam Mall terdapat 7000 ribu pegawai tenant dan setiap harinya ada 30-40 ribu pengunjung.
"Tadi evakuasi berjalan 10 menit, kita tidak mau lama agar tidak ada banyak korban. Sebenarnya kita tetapkan standar maksimal 5 menit gedung harus kondisi kosong, tapi dalam praktek nyata pastinya akan terjadi kepanikan yang memnuat evakuasi lebih lama," jelasnya. (RAZ)