TANGERANGNews.com-Pekan Raya Indonesia (PRI), even pesta rakyat Indonesia kembali hadir dengan konsep yang lebih kaya dengan kebudayaan yaitu pesta musik dan budaya, pesta kuliner, pesta belanja hingga pameran multi produk berskala nasional.
Even yang kedua kali ini diselenggarakan pada 21 Oktober hingga 5 November 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang.
Semaraknya pesta tahun ini dilengkapi dengan hadirnya Zona Craft & UKM dengan nama “Pavilion Indonesia”. Zona ini diapresiasikan untuk para pelaku industri kreatif dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memiliki kesempatan dan meningkatkan omzet di penghujung tahun, dengan menampilkan hasil usahanya di acara ini.
"Bedanya dari tahun lalu. Jika 2016 ada 700 tenan, tahun ini kita hadirkan lebih banyak lagi sekitar 900-1000 tenant, dimana 248 tenantnya untuk kuliner, semuanya UKM mandiri," ujar General Manager PRI, Hyang I Mahardja saat konferensi pers PRI 2017, di ICE BSD, Rabu (1/3/2017).
Hyang menambahkan, PRI juga dapat menjadi suatu wadah promosi untuk dapat menghidupkan dan menjadikan produk indonesia sebagai Lifestyle khususnya masyarakat Urban di Indonesia. Selain Zona Craft & UKM, 11 zona lainnya juga akan menjadi bagian meriahnya pesta rakyat Indonesia dengan berbagai diskon dan promosi menarik.
"Antara lain, zona busana dan gaya hidup,zona barang-barang konsumer, furnitur, multiproduk, gadget dan teknologi informasi, hingga zona otomotif (motor dan mobil)," jelasnya.
Kemeriahan Pesta rakyat ini juga tak luput dari hiburan-hiburan yang diberikan untuk pengunjung setia PRI, seperti hadirnya Panggung Nusantara yang menampilkan kesenian Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tak hanya itu, para pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di Pekan Raya Indonesia, Seperti membatik, membuat kerajinan cungkil kayu, melukis dan permainan tradisional yang membawa kita kembali ke era tempoe doeloe.
"Panggung masif juga menjadi bagian dari bangkitnya musik Indonesia, dimana bukan hanya performance musisi papan atas yang menjadi daya tarik utama pengunjung tetapi juga menjadi ajang kampanye bagi para musisi untuk mengidupkan musik dan karya tanah air," paparnya.
Ryan Adrian, Direktur Utama PT Indonesia International Expo mengatakan, pengunjung juga dapat menikmati ragam kuliner, mulai dari yang telah melegenda di masyarakat, maupun kuliner dengan kreasi terbaru.
PRI menghadirkan ragam warisan kuliner Indonesia, seperti Toko Oen Semarang (1936), Soto Ahri Garut (1943), Kupat Tahu Gempol (1965), Es Kopi Tak Kie (1927), Nasi Campur Bukit Tinggi Keramat Soka (1970), Mangut Ikan Manyung Bu Fat (1969) dan ragam kuliner lainnya.
"Target kita untuk pengunjung pada tahun ini sebanyak 1 juta orang, naik dari tahun 2016 yang sebanyak 631.535 orang. Sedangkan total transaksi ditargetkan mencapai Rp1 Triliun, dimana pada tahun lalu mencapai Rp610 miliar," ujarnya.
Masyarakat dapat menikmati serunya PRI pada pukul 14.00-22.00 WIB untuk hari Senin sampai Jumat, sedangkan khusus hari Sabtu dan Minggu dibuka pukul 10.00-22.00 WIB.