TANGERANGNEWS-Herly Merdania atau Dania anak artis era 80-an,Andi Meriem Matalata yang meninggal pada Jumat (4/6) di Belanda menikah di depan jenazah ibunda sekitar pukul 19.00 WIB, hari ini, di terminal Haji, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Herly yang biasa disapa Dania itu menikah dengan Firmansyah Nurdin. Pernikahan yang dilakukan dalam keadaan berduka itu berjalan dengan sederhana.
Jasad Andi Meriem Matalata tiba di bandara sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum anaknya menikah di depan pusara ibunda, pelayat dan undangan terlebih dulu mendoakannya dan melakukan salat mayat. Sekitar satu jam doa berjamaah dilantunkan.
Peti jenazah Andi yang berwarna putih dengan dihiasi bunga menambah haru suasana pernikahan. Apalagi diantara para pelayat, hampir seluruhnya mengenakan pakaian hitam dan putih, tanpa melupakan peci dan jilbab.
Tampak sejumlah artis di eranya berdatangan. Widyawati istri almarhum Sophan Sopian mengatakan, kenangannya bersama Andi memang tidak banyak. Tetapi, dirinya sangat kenal Andi Meriem adalah sosok wanita yang pintar. "Dia adalah orang yang tidak terlalu banyak bicara. Tetapi saya kenal dia, perilakunya masih baik," tutur Widyawati.
Selain Widyawati tanpak juga pelayat lainnya seperti Tantowi Yahya dan Endang S Taurina. Ditanya soal pernikahan anaknya Andi Meriem, Widyawati meyakini itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap orangtuanya.
Firmansyah Nurdin mengatakan, akan menjadi suatu kebahagiaan jika pernikahannya ada orangtua yang menemani. Sebab, kata Firman, rencana akan menikah itu sudah direncanakan setahun lalu.
Bahkan kedua keluarga sudah saling bertemu sebelum ajal menjemput Andi Meriem Matalata."Kami memang sudah merencanakan pernikahannya ini. Kali ini kami lakukan di sini mengingat waktu yang sempit, sementara besok jenazah ibu diterbangkan lagi ke Makasar untuk dikebumikan," ujar Firman, seraya menyatakan,Andi diterbangkan dari Belanda sekitar pukul 08.00 WIB dan tiba sekitar pukul 18.00 WIB Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Firman mengatakan, mengenal Dania sejak SMP, waktu masih di Makasar. Kemudian keduanya dipertemukan kembali di Belanda beberapa waktu lalu. Setelah itu lah keduanya menjalin asmara. "Kami harapkan semua mendoakan arwah ibu mertua saya," tuturnya.
Prosesi pernikahan dilakukan sekitar pukul 19.45 WIB. Dalam acara yang sakral itu, pemimpin upacara pernikahan mengutarakan, bahwa almarhumah sudah menyampaikan, untuk menikahkan putrinya pada Agustus tahun ini. Namun, karena almarhumah meninggal hari bahagia itu dimajukan untuk menghormati almarhumah. Bahkan memanggil penghulu pun terbilang mendadak dari KUA Kecamatan Benda, Kota Tangerang.(dira)