Connect With Us

Laksa, Makanan Khas Tangerang yang Sayang Dilewatkan

Redaksi | Senin, 18 Januari 2021 | 10:12

Pedagang Laksa saat menyediakan sepiring makanan Laksa di kawasan Kuliner Laksa Tangerang. (@TangerangNews / Lutfiah Nabilla)

Oleh: Lutfiah Nabilla, Mahasiswi Jurnalistik UNIS Tangerang

TANGERANGNEWS.com-Warga Tangerang mungkin sudah tidak asing lagi dengan kelezatan makanan yang satu ini. Makanan berupa mie berbahan beras yang menjadi favorit masyarakat.

Makanan legendaris yang terkenal dengan kuah kuningnya yang kental ini merupakan perpaduan budaya Cina dan Melayu.

Tidak hanya cocok untuk berwisata kuliner, laksa juga bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pada pagi, siang dan malam hari.

Dalam perkembangannya, laksa Tangerang dijual dengan berkeliling menggubakan gerobak. Namun ada juga pedagang yang membuka lapak di sepanjang trotoar depan Lapas Wanita Tangerang, Jalan M Yamin, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

kawasan Kuliner Laksa Tangerang.

Beragam gerobak diparkir di trotoar, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Bamun seiring berjalannya waktu, tepatnya tahun 2010, Pemerintah Kota Tangerang memberikan kemudahan bagi penjual laksa dengan menyediakan lapak bambu beratap jerami, di ujung Jalan M Yamin.

Kawasan ini dipilih karena sangat strategis dan menjadi awal sejarah laksa Tangerang.

Di dalam lapak tersebut terdapat beberapa penjual yang masing-masing dibatasi oleh dinding yang memanjang hingga setinggi paha orang dewasa.

Satu piring Kuliner Laksa.

Pada masing-masing lapak terdapat plang dengan nama penjual yang menjadi ciri khas masing-masing penjualnya.

Tak hanya itu, setiap penjual menonjolkan ciri khasnya melalui cita rasa laksa yang disediakannya.

Di sekitar lapak, terdapat berbagai hidangan pelengkap laksa seperti otak-otak, es kelapa muda, dan cendol.

Lahan yang disediakan Pemerintah Kota Tangerang di sekitar warung Laksa cukup luas. Ditambah dengan pepohonan besar yang mengelilingi kawasan gubuk sehingga terasa sejuk dan asri.

Sebelum pedagang laksa menjual makanannya, para mereka menyiapkan bahan untuk dikonsumsi pada dini hari.

Suasana pengunjung di kawasan Kuliner Laksa Tangerang.

Proses pembuatannya dimulai dengan mencuci beras, kemudian ditumbuk dan menguleni, lalu mengukusnya di dalam panci.

Setelah matang dibiarkan menggiling dalam cetakan pasta kemudian dilanjutkan ke tahap kuah laksa.

Bahan yang dibutuhkan adalah kunyit, lengkuas, jahe, kemiri, cabai, santan, dan bawang merah, serta bawang putih untuk membuat Laksa Tangerang kental dengan lezatnya kuah yang dicampurkan.

Tidak ada Laksa Tangerang yang menggunakan bahan pengawet, sehingga hanya memiliki masa simpan 24 jam.

Untuk beberapa laksa yang menggunakan telur harganya cukup terjangkau sekitar Rp15.000 per porsi. Sedangkan jika dengan lauk ayam bakar seharga Rp25.000 per porsi.

Hingga saat ini wisata kuliner laksa selalu ramai dengan berbagai pengunjung di Kota Tangerang hingga ratusan orang, terlebih saat waktu liburan telah tiba.

Makanan khas daerah harus dijaga dan dilestarikan, tidak hanya membuat kita bangga. Makanan khas masing-masing daerah membuat kita belajar bagaimana proses produksi dan pembuatannya serta sejarah makanan tersebut.

Sehingga bagaimanapun juga masyarakat baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah tersebut mengetahui daerahnya masing-masing. (RAZ/RAC)

BISNIS
Sukses Bangun Komunikasi Publik, Danamon Sabet Penghargaan dari Infobank-Isentia

Sukses Bangun Komunikasi Publik, Danamon Sabet Penghargaan dari Infobank-Isentia

Rabu, 26 Maret 2025 | 17:36

PT Bank Danamon Indonesia Tbk kembali menorehkan prestasi dengan menerima penghargaan dalam ajang 14th Infobank-Isentia Digital Brand Appreciation 2025. Bank ini dinilai berhasil membangun interaksi yang kuat dengan masyarakat

OPINI
Predator Anak di Balik Seragam Terhormat

Predator Anak di Balik Seragam Terhormat

Selasa, 18 Maret 2025 | 18:05

Lagi dan lagi pelecehan seksual terhadap anak terus saja terjadi. Berulangnya peristiwa ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan sekadar kesalahan pada oknum, melainkan memang ada yang salah dari pengurusan negara ini.

TOKOH
HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:11

Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.

PROPERTI
Sumarecon Serpong Catat Penjualan Ruko Premium Capai Rp300 Miliar

Sumarecon Serpong Catat Penjualan Ruko Premium Capai Rp300 Miliar

Rabu, 26 Maret 2025 | 19:59

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) berhasil mencatat penjualan yang sangat baik melalui produk komersial City Hub Commercial, “The Next Level” Workplace dan Commercial Space dari unit bisnis Summarecon Serpong.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill