Tak Jadi Oktober, Musim Hujan Diprediksi Mundur ke Desember
Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:27
Hingga akhir Oktober ini, sejumlah wilayah di Indonesia masih merasakan terik yang menyengat meski seharusnya sudah memasuki musim hujan.
TANGERANGNEWS.com-Masyarakat Indonesia menganggap malam Jumat identik dengan malam yang dipenuhi dengan hal-hal mistis. Bahkan pada saat malam Jumat Kliwon dalam penanggalan Jawa, aura mistisnya dirasa semakin kental.
Masyarakat menganggap malam Jumat adalah malam yang keramat. Di malam inilah yang paling tepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan ritual bernuansa mistis, terlebih masyarakat Indonesia senang dengan cerita horor.
Kepercayaan ini telah datang selama turun temurun sejak dahulu kala. Konon, anggapan malam Jumat ini berasal dari tradisi masyarakat Jawa kuno.
Kala itu, masyarakat Jawa kuno kerap berpuasa selama 40 hari setelah itu puncaknya selalu bertepatan dengan malam Jumat kliwon.
Kemudian tradisi ini dibarengi dengan persembahan beberapa sesajen yang disebarkan di berbagai tempat sebagai penghormatan kepada leluhur atau para makhluk tak kasat mata.
Namun, jika berpikir lebih logis, anggapan seramnya malam Jumat tentunya tak luput dari peran media. Salah satunya dari film Friday the 13th asal Amerika Serikat yang berfokus pada kejadian horor di malam Jumat.
Kemudian film horor itu dibawa ke Indonesia dengan adaptasi kebudayaan Indonesia melalui film-film dari sang ratu horror Indonesia, Suzanna.
Media lalu mem-framing kepopuleran malam Jumat tersebut, dan semakin tersebar secara mulut ke mulut hingga menjadi sebuah kepercayaan masyarakat seperti sekarang ini.
Akibatnya, terkadang pemikiran masyarakat kerap mengaitkan segala sesuatu dengan hal-hal mistis terhadap malam Jumat.
Dalam Islam sendiri Jumat merupakan hari yang istimewa, karena itu untuk menyambut datangnya hari Jumat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah ketika malam Jumat.
Namun, bukannya menjadi stimulan justru kegiatan tersebut malah dianggap sebagai penangkal agar tidak didatangi setan.
Hingga akhir Oktober ini, sejumlah wilayah di Indonesia masih merasakan terik yang menyengat meski seharusnya sudah memasuki musim hujan.
Pemerintah Kota Tangerang mengirimkan 1.000 pelajar SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Kota Tangerang untuk mengikuti pelatihan khusus di Markas Batalyon Kavaleri 9/Satya Dharma Kala di Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Bagi warga Kota Tangerang yang ingin menikmati aktivitas joging di akhir pekan atau waktu luang, tersedia banyak trek joging menarik yang bisa dicoba.
Sebanyak 337 mahasiswa di Kota Tangerang mendapatkan bantuan sosial (bansos) pendidikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.